Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 telah selesai diadakan di Labuan Bajo, NTT, 9-11 Mei lalu. Uniknya, para kepala negara sempat mengenakan kemeja berbahan kain wastra tenun songke khas Manggarai Barat bermotif mata manuk yang punya filosofi mendalam.
Mata manuk dipilih Presiden Jokowi sebagai motif untuk kemeja tenun yang akan diberikan kepada para kepala negara KTT ASEAN. Mereka menaiki Kapal Pinisi pada hari kedua KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (11/5/2023). Nggak hanya motif, Presiden juga memilihkan langsung warna dan model untuk para kepala negara ASEAN.
Kain tenun songke ini diproduksi langsung oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Lembor, Manggarai Barat, dengan menggunakan pewarna alami. Pemakaian produk tenun itu sekaligus menjadi ajang promosi kekayaan intelektual tenun yang memiliki nilai sejarah dan budaya. FYI, sebelumnya kain ini juga pernah dipamerkan di Paris Fashion Week 2018.
Sejarah dan Filosofi Motif Mata Manuk
Motif mata manuk pertama kali dibuat oleh pelaku seni Maria Elisabeth C. Prada kala menjabat Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Manggarai Barat (2005-2010). Maria juga istri dari bupati pertama Manggarai Barat, Wilfridus Fidelis Pranda (alm.).
Pada 2007, Dinas Perindagkop NTT mengatakan Kabupaten Manggarai Barat harus memiliki kain tenun khas tersendiri. Dari situlah diciptakan tenun songke bermotif mata manuk. Hingga akhirnya pada 2020, kain dengan motif mata manuk resmi terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.
Adapun motif mata manuk merujuk cara masyarakat Manggarai Barat dalam menjalani berbagai macam upacara adat, seperti kenduri (penti), membuka ladang (randang), hingga saat musyawarah (nempung) yang menggunakan persembahan berupa manuk (ayam).
“Manuk (ayam) sebagai sarana penyembahan kepada sang pencipta dan leluhur, alam ritus-ritus adat. Ayam juga sebagai sarana perdamaian dan persaudaraan, sebagai simbol kejantanan dan keberanian, serta sebagai penolak bala,” ujar Maria.
Mata manuk berbentuk bulat seperti telur juga memiliki makna mendalam. Mata manuk diyakini menggambarkan ketajaman penglihatan, melihat sesuatu dengan yakin, serta menarik perhatian.
“Mata manuk lebih tajam melihat yang oleh mata manusia tidak bisa (dilihat) serta sebagai pengingat waktu,” tandas Maria.
Dalam banget ya, Sob, makna mata manuk di kain wastra tenun songke. Kamu suka model tenun songke yang dipakai kepala negara apa? Semuanya tampak ciamik dan khas Indonesia banget, ya.