Film bergenre dokumenter di Indonesia biasanya hanya diputar di sebuah festival film atau acara tertentu saja. Namun, pada April 2021 ini diketahui akan ada film dokumenter yang diputar di layar lebar berjudul “Pulau Plastik”.
Film dokumenter “Pulau Plastik” sendiri merupakan garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko yang mengangkat berbagai isu sampah plastik yang ada di dunia. Dengan diputarnya film ini ke layar lebar, diharapkan para sineas lain bisa mempopulerkan genre film dokumenter di Indonesia.
Pasalnya, sejauh ini para penikmat film di Indonesia lebih tertarik menonton film bergenre action, horror, dan comedy.
“Buat saya setiap cerita punya caranya sendiri untuk diceritakan, kenapa nggak bikin dokumenter jadi komersial dan bikin dokumenter bisa jadi accessible buat semua orang, iu yang kita bikin dengan ‘Pulau Plastik’ ini,” terang Angga Dwimas Sasongko, sutradara sekaligus CEO Group Visinema.
Dalam film ini, Angga Dwimas Sasongko juga melibatkan salah satu musisi ternama asal Bali, Gede Robi dari band Navicula sebagai tokoh utama di film “Pulau Plastik”.
“Kenapa dari dulu film dokumenter yang dibuat orang asing berbicara soal hutan, isu polusi, mana orang Indonesia yang ngomong tentang apa yang terjadi di rumah kita? Semoga ini bisa menjembatani isu-isu yang lebih detail, kami membuka peluang untuk itu,” ujar Robi ‘Navicula’.
Selain Gede Robi, di film “Pulau Plastik” juga melibatkan pengacara muda asal Jakarta, Tiza Mafira serta ahli biologi sekaligus penjaga sungai asal Jawa Timur, Arisandi yang telah menelusuri sejauh mana jejak sampah plastik menyusup ke rantai makanan, dampaknya terhadap kesehatan manusia dan solusi apa yang bisa dilakukan untuk menghentikan polusi plastik tersebut.
Sebagai informasi saja, film “Pulau Plastik” rencananya akan diputar di bioskop-bioskop Indonesia pada 22 April 2021.