Festival Lembah Baliem, merupakan festival budaya tahunan yang berasal dari Pulau Papua dan telah menjadi salah satu daya tarik pariwisata Indonesia. Festival ini banyak memikat turis lokal maupun mancanegara.
Pada awalnya, Festival Lembah Baliem merupakan acara perang antar suku di Papua, yakni Suku Dani, Suku Lani dan Suku Yali, sebagai tanda kesuburan dan kesejahteraan. Festival yang digelar sejak 1989 ini diselenggarakan setiap bulan Agustus selama tiga hari.
Festival Lembah Baliem memiliki rangkaian unik yang dapat memikat wisatawan, salah satunya adalah skenario perang antar suku, di mana tiga suku asli Papua tersebut saling menunjukkan kekuatannya masing-masing.
Selain menampilkan tarian perang suku-suku di Papua, Festival Lembah Baliem sendiri menampilkan tarian tradisional (ethai), pertunjukan musik tradisional pikon dan witawo, atraksi memasak (bakar batu), permainan anak puradan dan sikoko, lempar sege, dan seni merias tubuh dengan berbagai aksesoris karya suku Hubula (Noken).
Noken sendiri merupakan tas tradisional Papua yang terbuat dari anyaman benang kayu atau kulit pohon anggrek. Pada tahun 2012, UNESCO mencantumkan Noken sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
Tidak hanya itu saja, selain melihat pertunjukan tradisi Papua, para pengunjung juga bisa menikmati keindahan alam Lembah Baliem yang terletak di ketinggian 1600 meter berada di Pegunungan Jayawijaya.
Suhu di Lembah Baliem sendiri bisa mencapai 10-15 derajat celsius. Untuk menuju ke Festival Lembah Baliem, Anda harus menjangkau Bandar Udara Sentani di Jayapura, kemudian melanjutkan penerbangan ke Wamena.
Sedikit informasi saja mengenai daerah Lembah Baliem, lembah yang berada di Desa Wosilimo, 27 km dari Wamena, ini memiliki panjang lembah sekitar 80 kilometer dan lebar 20 kilometer dan merupakan tempat tinggal suku Dani.
Lembah yang dikenal dengan sebutan Grand Baliem Valley ini pertama kali ditemukan oleh Richard Archbold seorang zoologist dan philanthropist asal Amerika Serikat yang melakukan ekspedisi ketiga untuk New Guinea di tahun 1938.
Sedikit informasi saja, pada 2019 Festival Lembah Baliem masuk MURI dengan memamerkan Noken Raksasa buatan Mama Papua yang memiliki ketinggian 30 meter. Bisa dibilang Festival Lembah Baliem merupakan festival budaya tertua yang ada di Papua yang menampilkan kehidupan nenek moyang Suku Hubula.