Setelah pandemi melanda, Festival Film Sains kembali diselenggarakan di Indonesia, nih. Pemutaran film bertemakan sains rencananya akan dilaksanakan selama 18 Oktober-30 November 2022 di sejumlah sekolah yang berada di 55 kabupaten/kota.
Hal ini diketahui dari konferensi pers Festival Film Sains (Science Film Festival) yang diselenggarakan di Institusi Kebudayaan Jerman Goethe-Institut, Jakarta, Selasa (18/10).
Sebelum kita membahas lebih jauh, ada yang sudah pernah mendengar festival film satu ini? Jadi, Science Film Festival merupakan kumpulan film pendek yang berkaitan seputar dunia ilmu pengetahuan alam. Perhelatan ini menjadi wadah untuk mempromosikan literasi sains dan sarana dalam mengangkat isu-isu ilmiah, teknologi dan lingkungan kontemporer yang menyangkut bidang sains.
Sebelum diadakan di Indonesia festival film seputar dunia ilmu pengetahuan sains ini telah lebih dulu dilaksanakan di berbagai belahan dunia seperti Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika, Amerika Selatan, dan Timur Tengah.
Nah, untuk di Indonesia sendiri perhelatan telah digelar sejak 2010 lalu. Tahun ini menjadi ke-13 kalinya festival film ini diadakan dan mengusung tema Kesempatan yang Setara di Duni Sains.
“Di tema ini menurut saya luar biasa penting bahwa kita tidak hanya hadir mendidik dan fun, tetapi juga menyoroti satu problem sosial yang ada di masyarakat tentang kesempatan yang setara,” ujar Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Tak lupa Hilmar Farid juga mengungkapkan hadirnya konten-konten mendidik melalui film pendek seperti membahas seputar sains adalah hal yang luar biasa. Dirinya sangat bangga dan secara khusus memuji gelaran pemutaran film ini yang akan dilakukan di 55 kabupaten/kota di Indonesia.
Adapun kota yang menjadi tempat pemutaran film ini di antaranya Tangerang, Aceh, Flores Timur, Toraja, Fakfak, Sidoarjo, Kendari, Kupang, Samarinda, Salatiga, Tomohon, Toli-Toli, Bogor, Depok, Yogyakarta, Pontianak, Bandung, Jayapura, Indramayu, dan beberapa daerah lain.
Total film yang akan ditayangkan berjumlah 17 dan berasal dari 10 negara yakni Afrika Selatan, Austria, Belgia, Chile, Haiti, India, Indonesia, Jerman, Spanyol, serta Thailand.
Tenang saja film dari luar negeri sebelumnya telah di-dubbing dengan menggunakan bahasa Indonesia. Jadi para penonton film yang kebanyakan dari siswa SD hingga SMA ini bisa menikmatinya tanpa kendala bahasa.
“Kami berharap melalui tema tersebut kami dapat membangun kesadaran generasi muda terhadap inklusi dan keberagaman,” harap Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia baru, Dr. Stefan Dreyer.
Jadi buat adik-adik siswa SD hingga SMA jangan sampai ketinggalan pemutaran film ini, ya. Meskipun berhubungan dengan sains tapi dijamin cara penyampaian filmnya sangat menyenangkan dan penuh inovasi teknologi yang bikin terkagum-kagum!