Lebih dari 20 tahun berkarya, perancang busana Oscar Lawalata atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama barunya Asha Smara Darra menuangkan kecintaannya pada kain wastra nusantara dalam sebuah acara bertajuk “Festival Aku dan Kain”. Festival ini diselenggarakan dari tanggal 10 Agustus hingga 10 September 2022 mendatang dan bekerja sama dengan Museum Nasional.
Asha Smara Darra sudah berkiprah di dunia fesyen sejak 1998. Ia sudah mengeluarkan sederet label dengan ciri khas paduan historis kain tradisional seperti Oscar Lawalata Culture, Love by Oscar Lawalata, Oscar Lawalata Uniform dan Sha House. Asha Smara Darra pun pernah meraih penghargaan internasional seperti IYCE (International Young Creative Entrepreneur) by The British Council, London dan Indonesia’s Cultural Ambassador in : Paris, Monaco, Milan, Tokyo, New York, Washington, Chile.
Bisa dibilang juga, “Festival Aku dan Kain” yang jatuh pada bulan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ini merupakan sebuah movement atau gerakan untuk merayakan keanekaragaman budaya, untuk membangun rasa nasionalisme serta mengangkat keindahan nilai-nilai pluralisme. Hal itu dapat juga dilihat dari kumpulan 100 kain tenun yang dikumpulkan oleh Asha selama 20 tahun lebih.
Beberapa kain bahkan dimodif menjadi busana yang cantik. Ditambah lagi, karya-karya tersebut diperagakan oleh para model. Tapi, tak semua kain dipotong-potong menjadi busana, kain yang masih utuh hanya dilibatkan ke badan atau diikat dengan ikat pinggang dan pita.
“Memang tidak ingin mengubah tampilan kainnya. Jadi, pakai metode melibat-libatkan kain. Sayang kan, kain yang pembuatannya saja bisa enam bulan dengan motifnya itu lalu dipotong,” jelas Asha Smara Darra seperti dikutip Kompas.com.
Kain tenun milik Asha Smara Darra ada yang dimodifikasikan menjadi busana. Yang hanya dililitkan mislanya, bisa menjadi sarung, rok, hingga celana ala harem pants untuk bawahan dan kemben, outer, busana asimetris untuk atasan.
Sedangkan kain yang dipotong dan dijahit dijadikan berbagai macam busana mulai dari kemeja, jas, celana bahan, sepatu oxford, kaus, crop top hingga tank top.
Selain pameran kain tenun di Menara Tenun Nusantara, disebutkan “Festival Aku dan Kain” mempunyai 2 bagian lainnya yang tak kalah menarik. Bagian kedua adalah ruang ‘Wonder of Weaving’ yang menampilkan koleksi kain tua yang dimiliki Museum Nasional; kulit kayu, tapis lampung, tenun sumba, tenun alor, ulos, songket, koffo dari Sangir Talaud, gringsing dari Bali dan tentu saja Batik.
Sedangkan bagian ketiga dari festival besutan Asha Darra ini adalah pameran fotografi ‘The Age of Diversity’ yang menampilkan foto 100 pesohor dengan aneka profesi dan latar belakang mengenakan kain Nusantara rancangan Asha.
“Tujuan fashion show kali ini bukan jualan. Tujuannya untuk menginspirasi. Salah satunya dengan menujukkan kain itu bisa dipakai siapa saja dengan gaya apa saja. Mau feminin, maskulin, serius, atau sehari-hari. Bisa dipadupadankan karena kain sangat dinamis,” tandas Asha kepada Kompas.
Nah, bagi Sobat yang ingin melihat mahakarya perancang busana Asha Smara Darra bisa mengunjungi langsung Museum Nasional. Kamu hanya cukup merogoh kocek Rp20 ribu (belum termasuk tiket reguler Museum Nasional) bisa melihat beragam karya dan koleksi menarik dari Asha Darra. Untuk waktunya sendiri, kamu bisa berkunjung dari pukul 09:00 WIB hingga 16:00 WIB.