Bagi kamu yang menyukai ilmu mengenai fenomena alam bersiap akan melihat Fenomena Ekuinoks kedua yang jatuh pada 22-23 September 2021. Hal ini sesuai dengan informasi yang didapatkan dari akun Instagram @lapan_ri.
Dijelaskan jika Fenomena Ekuinoks, Matahari akan terbit nyaris tepat di arah timur dan terbenam tepat di arah barat. Di mana kondisi Bumi ketika belahan Bumi bagian utara maupun bagian selatan, sama-sama menerima radiasi Matahari yang sama besar dengan durasi yang sama.
Istilah “ekuinoks” sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu equinoctis, yang berasal dari equum artinya “sama” dan noctis yang berarti malam. Pada fenomena ini, Bumi bagian utara tidak condong dan lebih dekat arah Matahari, juga tidak menjauh dari Matahari, begitupun dengan belahan Bumi bagian selatan.
Jika dilihat dari luar Bumi, posisi sumbu rotasi Bumi berada pada posisi tegak lurus terhadap sinar Matahari. Dengan kondisi ini, makan akan mengakibatkan terminator (garis batas siang-malam) di Bumi berimpit dengan garis meridian atau bujur geografis di setiap permukaan Bumi.
Pada fenomena ini, sumbu rotasi Bumi miring 66,5 derajat saat mengelilingi Matahari dan pada siang hari Matahari akan berada tepat di atas kepala ketika tengah hari, sehingga suhu udara terasa cukup panas.
Di bagian utara Bumi seperti Amerika Serikat, kemiringan ini menyebabkan waktu siang terasa lebih panjang. Sementara di bagian selatan Bumi seperti Australia akan merasakan malam yang lebih panjang. Sebelumnya, fenomena serupa terjadi pada 22-23 Maret 2021.