Inovasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yaitu produk FELECTRIG memenangkan juara 2 dalam lomba Eco Business Plan Environation 2021 yang digelar ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) belum lama ini.
“Kami mengajukan rancangan bisnis berupa inovasi ubin penghasil listrik dari hentakan kaki manusia,” tutur Ketua tim UGM, Bahana Aslamabel, Selasa (30/11).
Tim peneliti fakultas teknik UGM selain terdiri dari Bahana Aslamabel selaku ketua tim, juga ada Muhammad Amarutsli dan Ferraldy Kurnia Rizqi. Trio itu berhasil mengalah 27 tim lain dari perguruan tinggi di Indonesia yang juga mengikuti perlombaan tersebut.
Adapun produk yang dibuatnya adalah Floor Electric Generator (FELECTRIG). Dengan memanfaatkan langkah kaki manusia dan menggunakan piezoelektrik, lantai ini ketika diinjak oleh orang yang berlalu lalang bisa menghasilkan aliran listrik.
“FELECTRIG berupa ubin yang diletakkan pada lantai di berbagai tempat publik seperti tempat wisata, mal, bandara, dan tempat ramai pengunjung lainnya sehingga dapat mengkonversi langkah kaki orang yang melewati lantai tersebut menjadi listrik yang digunakan untuk alat elektronik seperti lampu,” papar Bahana, melansir dari website ugm.ac.id.
Tim peneliti UGM lebih lanjut mengatakan bahwa ke depannya akan terus melakukan pengembangan terhadap inovasi yang satu ini. Pasalnya, bila produk ubin penghasil listrik ini dimanfaatkan dengan benar, bisa menjadi alternatif untuk pasokan listrik dari sumber energi buatan dan mudah didapat.
Diketahui, Indonesia kini sedang mencari berbagai alternatif sumber energi alam untuk pembangkit listrik selain dari batu bara yang dinilai sudah tidak ramah lingkungan dan pasokannya pun mulai menipis. Alternatif sumber energi lainnya yakni mulai dari tenaga air, tenaga matahari, hingga tenaga panas bumi.
Pembangunan sejumlah PLTS yang akan mengganti PLTU sudah mulai dijalankan, bahkan diterapkan oleh sektor perindustrian. Sektor ini membutuhkan pasokan listrik yang lebih besar agar kegiatan produksi terus berjalan setiap harinya. Pengembangan geothermal atau panas bumi sebagai pembangit listrik pun juga telah dilakukan sejak adanya UU No. 21 Tahun 2014 yang mengatur tentang eksplorasi panas bumi.
Jadi, selain mengandalkan energi yang disediakan oleh alam seperti yang disebutkan di atas, inovasi-inovasi baru terutama yang diinisisai oleh para ahli di bidangnya dapat membantu Indonesia mempunyai sumber energi cadangan.