Sobat SJ, sudah pernah nonton film MK-Ultra yang dirilis LB Entertainment pada tahun 2022? Film tersebut terinspirasi dari kisah nyata suatu eksperimen psikologi mengerikan yang dilakukan oleh CIA. Proyek eksperimen tersebut diberi nama MK-Ultra.
Proyek rahasia tersebut berjalan selama Perang Dingin berlangsung. MK-Ultra terbilang mengerikan, pasalnya proyek tersebut melibatkan manusia sebagai eksperimen dan menyebabkan kematian. Orang-orang tersebut meninggal gegara adanya penggunaan bahan biologis, obat-obatan, mengendalikan pikiran hingga penyiksaan psikologis.
Namun, aktivitas kejam tersebut bocor di publik pada tahun 1975, selama penyelidikan kongres terhadap kegiatan ilegal CIA yang tersebar luas di Amerika Serikat serta dunia.
Atas kejadian ini, direktur CIA yakni Stansfield Turner pada tahun 1977 memberikan kesaksian tentang program MK-Ultra. Dikutip The Guardian, Ia menegaskan kalau proyek tersebut diadakan untuk pengembangan penggunaan bahan biologis dan kimia dalam mengubah perilaku manusia atau pengendalian pikiran.
Simak kisah lengkap eksperimen ilegal CIA tersebut di bawah ini, Sob. Dijamin bikin ngeri!
1. Proyek Bengis yang Berawal dari Perang Dingin
Medio tahun 50-an hingga 60-an, Perang Dingin memuncak, Sob. Akibatnya pemerintah Amerika Serikat ketakutan gegara agen Soviet, China, dan Korea Utara mulai pakai alat pengendalian pikiran untuk cuci otak tawanan perang Amerika Serikat di Korea.
Atas hal tersebut, Allan Dulles yang merupakan direktur CIA kala itu, akhirnya memulai proyek MK-Ultra pada tahun 1953. Operasi rahasia ini bertujuan mengembangkan teknik untuk melawan musuh blok Soviet dalam mengendalikan perilaku manusia dan memanipulasi psikologis pakai obat-obatan. Dalam program ini, CIA memiliki 150 eksperimen manusia yang melibatkan obat-obatan psikedelik, kelumpuhan, dan terapi kejut listrik.
2. Eksperimen Dimulai Dr. Donald Hebb dengan Dukungan Pemerintah
Walau pada tahun 1973 sebagian besar dokumen yang terkait MK-Ultra dihancurkan, namun ada beberapa berkas yang berhasil diselamatkan. Beberapanya adalah Subproyek 42 yang dikenal dengan Operasi Klimaks Tengah Malam dan Subproyek 68. Dalam proyek tersebut, terdapat psikiater yang terlibat yakni Dr. Donald Ewen Cameron.
Menurut Universitas McGill Kanada, jauh sebelum Dr. Cameron direkrut CIA, Subproyek 68 MK-Ultra sudah pernah diobrolin sama CIA, Sob. Pada tahun 1951, ada pertemuan rahasia yang diadakan di Ritz-Carlton di Montreal. Pertemuan tersebut membahas berbagai eksperimen yang didukung oleh Amerika, Kanada, dan Inggris.
Direktur psikologi Universitas McGill saat itu adalah Dr. Donald Hebb. Rupanya ia sempat membuat eksperimen yang melibatkan mahasiswanya. Hebb kemudian membayar mereka untuk jadi relawan. Eksperimen tersebut menempatkan relawan di dalam ruangan selama 24 jam dengan menghilangkan semua input sensorik mereka.
Hasilnya? Mereka jadi sensitif pol terhadap rangsangan sensorik yang mereka terima. Atas eksperimen tersebut, Hebb kemudian menyerahkan dokumennya ke CIA.
3. Dr. Donald Ewen Cameron Direkrut untuk MK-Ultra
CBC melaporkan kalau CIA kemudian merekrut Dr. Donald Ewen Cameron untuk join ke proyek MK-Ultra pada tahun 1957. Selain psikiater tepercaya di bidangnya, Cameron merupakan anggota kelompok profesional kesehatan mental yang dikirim untuk mengevaluasi pemimpin Nazi dalam Pengadilan Nuremberg.
Cameron berpendapat kalau gangguan mental bisa ‘disembuhkan’. Ia juga menyarankan untuk penyembuhan gangguan mental menggunakan terapi kejut listrik dan koktail, yang dipakai untuk mengendalikan otak serta menghilangkan sakit.
4. Penggunaan LSD dalam Proyek
Setelah direkrutnya Cameron, CIA kemudian bereksperimen dengan LSD (lysergic acid diethylamide) di bawah arahan ahli kimia dan racun, Sidney Gottlieb. Dikutip Alcohol and Drug Foundation, LSD adalah jenis narkoba synthetic chemical berbentuk kertas. Bahannya terdiri dari sari jamur yang tumbuh di tanaman gandum dan biji-bijian serta beberapa chemical.
Di dunia medis, LSD dimanfaatkan sebagai obat bius, Sob. Dari hal inilah ia percaya kalau penggunaan LSD dalam proyek CIA ini mampu mengubah pikiran manusia serta dapat mencuci otak atau penyiksaan psikologis.
Dalam video BBC Reel bertajuk MK-Ultra: The Shocking Cold War experiments hidden by the CIA, selain penggunaan LSD, proyek ilegal tersebut memakai MDMA (ekstasi), mescaline, heroin, barbiturat, metamfetamin, dan psilocybin untuk eksperimen pengendalian pikiran.
5. Dr. Cameron Gunakan Cerebrophone untuk Teknik Psychic Driving
Selain terapi kejut, Cameron juga menggunakan Cerebrophone untuk teknik psychic driving. Subjek eksperimen bakal diminta mendengarkan pesan audio dari kaset yang diputar terus-menerus.
Ngerinya, audio tersebut berisi pesan-pesan negatif dan traumatis bagi subjek eksperimen. Setelah mendengar suara tersebut, mereka diberi berbagai macam obat dan audionya diganti pesan positif, Sob.
Dikutip artikel The Guardian bertajuk Night School, banyak relawan yang nggak mau mendengarkan audio tersebut. Akhirnya Cameron memasang kabel speaker ke helm dan menguncinya di kepala orang-orang tersebut. Hal ini dinilai tidak berhasil karena beberapa subjek merasa depresi hingga membenturkan kepala ke dinding untuk melepaskan helm.
Namun Cameron tetap melancarkan eksperimennya. Setelah menggunakan helm ‘cuci otak’ tersebut, Cameron kemudian menyuntik pasien hingga tak sadarkan diri. Selama pasien nggak sadar, Cameron memutarkan audio selama yang ia inginkan. Pasien harus mendengarkan audio tersebut ratusan ribu kali karena mereka dalam keadaan koma, kira-kira sekitar 1 bulan lamanya.
6. Keinginan Cameron Meraih Nobel hingga Dihentikannya Eksperimen
Menurut buku Brainwashing’s Avatar: The Curious Career of Dr. Ewen Cameron yang dikutip dari Grunge, Cameron rupanya bercita-cita untuk penyembuhan skizofrenia, dan juga ingin memenangkan Nobel atas penemuannya di masa depan.
Ia ingin merevolusi pandangan psikologi dan psikiatri tentang penyakit mental. Baginya, skizofrenia bisa diobati melalui membuat pasien koma jumlah serta durasi perawatan kejut listrik, dan dosis obat yang tepat.
Namun sayang, Nobel belum didapat, rupanya eksperimen keburu harus dihentikan, Sob. Pada tahun 1964, Cameron meninggalkan Allan Memorial Institute tempat di mana ia bereksperimen selama ini. Setelahnya, pada tahun 1965 program psychic driving pada pasien diminta berhenti oleh CIA.
7. Dokumen MK-Ultra Bocor
Tepat pada tahun kematiannya yakni 1967, dokumen eksperimen MK-Ultra yang dilakukan oleh Cameron dan CIA bocor ke publik, Sob. Sayangnya, dokumen yang bocor ke publik hanyalah eksperimen milik Cameron. Lainnya? Lenyap dimusnahkan.
Pada 1983, Duncan Cameron yang merupakan anak dari Ewen Cameron dipanggil kepolisian untuk bersaksi mengenai dokumen milik ayahnya. Dikonfirmasi, terdapat 12 kotak kerta yang diamankan Duncan dan kedua pengacaranya.
8. Dokumen Hilang namun CIA Terbitkan Buku Pedoman yang Terinspirasi Eksperimen Cameron
Walau Cameron semacam terkena blacklist di dunia psikiater karena eksperimennya yang kejam, lalu dokumennya pun juga dimusnahkan, namun bukan berarti hilang begitu saja. Dilansir CBC News, pada tahun 1963 CIA bahkan menerbitkan buku manual bertajuk Kubark Counterintelligence Interrogation yang merupakan pedoman untuk membuat seseorang berbicara dan mengakui sesuatu.
CBC News melaporkan kalau pedoman tersebut terinspirasi dari karya eksperimen Cameron. Contohnya, ‘perampasan rangsangan sensorik, ancaman dan ketakutan, rasa sakit, hipnosis dan narkosis’. Kemudian pada tahun 1980 buku tersebut diperbarui dengan menambahkan praktik pengekangan dalam ‘peti mati’. Itupun juga dianggap kontroversial, Sob, oleh publik.
Walau proyek MK-Ultra sudah terungkap, namun bukan berarti praktiknya di dunia psikologis atau psikiater hilang, Sob. Bisa jadi entah di belahan dunia mana, ada praktik seperti ini yang dirahasiakan!