Indonesia memiliki hewan beragam jenis dan unik yang tersebar di seluruh wilayah. Tak terkecuali di Jawa Barat. Di sana terdapat hewan spesies langka yang saat ini sudah jarang ditemukan, yaitu Cynocephalus variegatus atau dikenal dengan nama Kubung Sunda. Pernahkah kamu mendengar atau melihat jenis hewan satu ini?
Kubung Sunda atau walangkekes merupakan hewan mamalia dengan memiliki kemampuan melayang yang menakjubkan. Dikatakan demikian karena hewan tersebut bisa melayang dari tempat tinggi ke tempat yang rendah layaknya terbang.
Untuk gaya melayangnya ini pun cukup unik. Karena menyerupai wingsuit flying, olahraga ekstrem yang dilakukan manusia dengan melayang di udara dengan menggunakan pakaian jumpsuit khusus.
Tentunya kini mamalia yang satu ini sudah jarang ditemukan karena populasinya yang kian berkurang. Oleh karena itu, berikut beberapa fakta menarik dari hewan Kubung Sunda.
Memiliki nama sebutan yang beragam
Dalam bahasa Inggris, kubung Sunda disebut juga dengan Sunda Flying Lemur dan Malayan Flying Lemur. Namun, jika melansir dari National Geographic, nama tersebut kurang tepat untuk penyebutan kubung. Sebab ia tidak bisa terbang seperti lemur.
Jadi, para ahli biologi menyebutnya dengan Colugo. Karena kubung juga berada di Indonesia, jadi menyebutnya dengan Sunda Colugo. Sementara untuk nama lokalnya disebut juga dengan Kubung, tupai terbang, hingga Kubung Sunda.
Habitat di beberapa negara di Asia Tenggara
Selain di Indonesia Kubung juga berhabitat di beberapa negara di Asia Tenggara, hewan ini pun pada umumnya terbagi menjadi dua jenis. Pertama, Kubung Sunda atau Malayan Colugo behabitat seperti di Malaysia, Thailand, Singapura, Myanmar, dan Vietnam. Sedangkan, jenis Kubung lainnya, yaitu Philippine colugo hanya berhabitat di Filipina.
Hewan yang menghabiskan hidupnya di atas pohon
Fakta menarik lainnya yang perlu kamu ketahui, Kubung Sunda juga merupkan hewan arboreal. Artinya ia akan menghabiskan hidupnya dengan berada di atas pohon. Ia akan aktif pada malam hari. Sekalinya melayang satwa langka yang satu ini bisa sejauh 110 meter.
Biasanya spesies hewan langka ini terdapat di wilayah dataran rendah dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Bila di Indonesia Kubung Sunda berada di daerah hutan hujan tropis. Tepatnya di daerah Jawa. Sumatra, dan Kalimantan.
Memiliki kulit tipis yang menyerupai sayap

Ciri khas dari hewan tersebut, yaitu memiliki kulit tipis pada bagian kaki dan ekor di tubuhnya yang digunakan untuk melayang dari satu pohon ke pohon yang lain. Saat kulit tipisnya mengembang, sekilas satwa ini terlihat seperti mempunyai sayap.
Kubung memiliki ukuran yang setara dengan kucing dewasa dengan berat 1-1.75 kg, panjang 36 hingga 43 cm, serta panjang ekor antara 22 sampai 27 cm. Apabila kulit tipis hewan tersebut direntangkan, maka lebar kudung bisa mencapai 70 cm.
Termasuk hewan pemakan buah-buahan
Kudung Sunda termasuk hean yang herbivora (pemakan tumbuhan dan buah-buahan). Ketika di atas pohon, ia akan memakan beberapa bagian tumbuhan seperti tunas, bunga, dan buahnya.
Satwa yang dilindungi
Karena populasinya kian semakin berkurang karena adanya perburuan liar, kini Kubung Sunda termasuk satwa yang dilindungi. Hal ini pun diatur dalam PP No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Namun, menurut IUCN Redist masih termasuk dalam Least Concern atau Resiko Rendah sejak 1996 karena populasinya yang dianggap masih stabil di alam.