Kain tenun menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia. Salah satu ciri khas kain tenun adalah kain songket yang berasal dari Sumatra. Selain memiliki warna yang indah, kain songket juga merupakan bagian dari kebudayaan Minangkabau yang keasliannya masih dijaga secara turun-temurun.
Kain Songket terdapat berbagai jenis, salah satunya adalah Songket Pandai Sikek. Nama Pindai Sikek sendiri diambil dari daerah Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.
Adapun di balik kain yang menjadi ciri khas dan warisan budaya dari Minangkabau ternyata terdapat fakta-fakta menarik yang perlu kamu ketahui, lho. Apa saja kira-kira fakta menarik dari Kain Sikek? Simak berikut ini, yuk!
- Simbol untuk masyarakat kelas atas
Dahulu kain Sikek dikenal sebagai pusatnya kerajinan tenun songket. Menariknya ciri khas dari Kain Songket Sikek ini adalah kainnya yang ditenun dengan benang emas dan perak.
Masyarakat setempat juga meyakini bahwa kain tenun tersebut merupakan peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya dan menjadi sebuah simbol bagi masyarakat kelas atas dengan memiliki status sosial yang tinggi.
- Memiliki nilai-nilai yang berpengaruh pada kehidupan sehari-hari
Selanjutnya fakta menarik dari Kain Sikek ini adalah kainnya yang memiliki nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari seperti sebuah kesakralan, keindahan, kesabaran, ketekunan, dan ketelitian. Nantinya nilai-nilai tersebut dituangkan dan menjadi motif-motif kain songket.
- Motif Kain Sikek
Motif yang terdapat di kain Sikek biasanya terdiri dari dua jenis, yaitu cukie dan sungayang. Pola Cukie ini terdapat di tepi, kepada, dan badan kain, serta ditambahkan dengan dua pembatas bermotif. Sedangkan, apabila sungayang adalah bagian motif yang menutupi keseluruhan dari Kain Songket.
Rasanya tidak lengkap apabila Kain Sikek tidak dituangkan ketiga motif wajib seperti batang yang berasal dari pohon pinang, bijo ( berasal dari biji bayam), dab saluak laka. Kain tersebut juga kerap digunakan apabila menghadiri upacara adat dan upacara pernikahan.
- Arti dari masing-masing warna
Warna untuk Kain Sikek sendiri terbagi menjadi dua bagian, yakni kain yang berwarna dasar dan kain dengan motif yang jelas. Kain Sikek yang menggunakan warna dasar biasanya akan memakai warna hitam, merah, dan kuning yang melambangkan kaum adat, cendikiawan, dan ulama.
Setiap warna pada Kain Sikek memiliki arti tersendiri, seperti kain yang berwarna jelas akan memakai warna emas. Warna kuning sebagai lambang keagungan, ketenaran, tutur kata yang benar, dan menempuh jalan yang benar. Merah sebagai simbol keberanian dan kesanggupan dalam menghadapi cobaan hidup. Dan terakhir, warna hitam sebagai lambang keabadian.
- Sebagai warisan budaya yang diturunkan kepada anak-anaknya
Selain itu, demi melestarikan kain Tenun Songket sebagai warisan budaya, setiap anak perempuan setempat pasti akan diajarkan cara menenun dari mulai umur delapan tahun. Dengan adanya keterampilan dalam menenun, keahlian tersebut akan diturunkan kembali pada anggota keluarga, kerabat, dan seluruh masyarakat asli Pandai Sikek.