Sebagai negara yang memiliki jumlah masyarakat Muslim terbesar di dunia, Indonesia juga memiliki desainer fashion terbaik di dunia. Salah satunya adalah Fahmi Hendrawan, seorang desainer pakaian muslim untuk laki-laki yang karyanya telah diakui berkualitas oleh masyarakat mancanegara.
Fahmi Hendrawan juga dikenal sebagai pendiri Fatih Indonesia, sebuah bisnis fesyen muslim pria yang didirikan sejak 2015. Brand miliknya ini dikenal memiliki keunikan pada setiap produknya, yakni kreasi moderen yang digabungkan dengan sentuhan nuansa khas Indonesia.
Dengan keunggulan tersebut, omset yang didapat Fatih Indonesia pun mencapai ratusan juta hingga Rp. 1,5 Miliar tiap bulannya pada 2018. Tercatat, desain pakaian yang ia buat mampu terjual sekitar 5.000 – 6.000 pieces tiap bulannya.
Sebelum menggeluti bidang fesyen, pria kelahiran Garut 1 Desember 1986 ini pernah menjajal peruntungan dengan menjadi karyawan bank swasta, musisi, menjajakan cokelat dan menawarkan jasa wedding organizer. Sayangnya, usahanya tersebut tak berjalan dengan lancar, hingga sempat tertipu oleh investasi ‘bodong’, mengakibatkan tabungan ratusan juta rupiah miliknya lenyap.
Atas kejadian tersebut, semangat Fahmi pun sempat ‘luntur’, apalagi saat itu ia harus merawat kedua orang tuanya yang sedang sakit di kampung halamannya. Di tengah keterpurukan itu, inspirasi Fahmi Hendrawan datang usai membaca surat Al-Araf ayat 31, di mana dalam surat tersebut umat Muslim diharuskan menggunakan pakaian bagus ketika memasuki masjid.
“Hai anak Adam, pakailah pakaian yang bagus ketika memasuki tempat ibadah (Masjid) dan janganlah berlebih-lebihan karena Allah tidak suka yang berlebih-lebihan,” tulis Surat Al-Araf ayat 31.
Sejak saat itu, ia mulai meneliti bisnis busana muslim dan bertekad kembali membuka usaha. Namun kali ini, ia mencoba bisnis fesyen busana Muslim dengan turun langsung ke lapangan untuk survey ke beberapa rekannya.
Untuk menambah ilmu mengenai bisnis fesyen ini, ia pun sampai magang di Sentra Tekstil, Pasar Mayestik, Jakarta Selatan. Di tempat ini ia banyak mempelajari berbagai hal mulai dari memilih bahan hingga pola menjahit.
Setelah itu, merasa telah memiliki kemampuan di bidang baru yang ia tekuni ini, Fahmi pada 2015 mendirikan sebuah bisnis fesyen muslim untuk pria bernama Fatih Indonesia. Hasilnya, bisnisnya pun mulai berkembang hingga ia memiliki beberapa pegawai penjahit yang ia rekrut dari Garut, Jawa Barat.
Desain pakaian Muslim yang ditampilkan pun terbilang berkualitas dan kombinasi bahan polos dengan batik garutan (ciri khas kota Garut) yang tak monoton, mampu memikat konsumen dari dalam dan luar negeri.
Baju Koko atau busana Muslim pria buatan Fatih Indonesia sendiri banyak memainkan warna cerah, seperti hijau, biru, merah, toska, ungu dan warna menarik lainnya dengan model slim fit serta stylish.
Pada 2017, busana muslim pria buatan Fahmi semakin dikenal setelah mengikuti ‘Indonesia Fashion Week (IFW) 2017 dan event fashion bergengsi di luar negeri seperti ‘Muslim Fashion Festival, ‘Asia Islamic Fashion Week Malaysia’, ‘Japan Halal Expo’, dan pameran produk di Moscow, Rusia atas ajakan Pemerintah Indonesia.
Saat ini, Fahmi berencana ingin meluncurkan merek terbaru yang bisa membidik konsumen kalangan menengah ke bawah. Desain baju koko-nya pun diperkirakan sedikit memainkan corak batik dan bisa dipasarkan melalui agen dan reseller.
Sekedar informasi saja, jiwa kewirausahaan Fahmi muncul dari sang Nenek yang telah memperkenalkan sejak masa kanak-kanak. Sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga menengah atas pun ia dikenal sebagai sosok yang cukup aktif. Memasuki tingkat perguruan tinggi ia mendapat beasiswa dari Institut Pertanian Bogor sekaligus mengambil dua jurusan sekaligus, yakni Komunikasi Masyarakat dan Agribisnis.
Lulus pada 2009, ia melanjutkan pendidikan S2 jurusan Creative and Cultural Entrepreneurship di Institut Teknologi Bandung. Di tengah-tengah menyelesaikan pendidikan Master, Fahmi juga tercatat menerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan dan beasiswa Australia Award dari Pemerintah Australia untuk menjalani semester pendek di Universitas Teknologi Queensland, Australia.
Bisnis fashion muslim sendiri sejak 2017 terus mengalami kemajuan. The Global Economic Islamic mencatat bahwa Indonesia berada di urutan kedua sebagai negara fashion muslim terbaik dunia setelah Uni Emirates Arab, dengan menghasilkan penjualan sebesar US$ 20 Miliar.