Sampah senyatanya masih menjadi persoalan hidup manusia sehari-hari. Berbagai cara ditempuh untuk menangani sampah. Tapi kamu pernah kepikiran nggak, dalam penanganan sampah plastik di laut bisa dilakukan dengan teknologi AI (Artificial Intelligence)? Hal inilah yang membuat Evan Felix Santoso menjadi juara di kompetisi global Imagine Cup Junior AI for Good Challenge 2022.
Siswa kelas 8 asal Binus School Simprug tersebut berhasil mengalahkan remaja usia 13-18 tahun dari belahan dunia di kompetisi besutan Microsoft dengan penanganan sampah lewat teknologi AI.
Para peserta kompetisi global ini diminta untuk menyuguhkan gagasan baru dengan menggunakan teknologi AI untuk mengatasi tantangan terkait lingkungan, humanitarian, aksesibilitas, kesehatan dan warisan budaya yang sedang dihadapi dunia saat ini.
Nah, Evan pun menyuguhkan gagasan yang bertajuk “Sea Waste Scavenger“, di mana teknologi AI dimanfaatkan untuk mengoperasikan kapal listrik bertenaga air dan surya yang dapat melacak, menemukan, dan mengambil sampah plastik di laut sebelum kemudian mengirimkannya ke fasilitas daur ulang.
Ide “Sea Water Scanvengers” ini tentunya sangar relevan sebagai solusi mengatasi pencemaran sampah di perairan Indonesia. Karena jika menilis data Bank Dunia di 2021, sekitar 365,5 kton sampah plastik dari darat berakhir di laut Indonesia, di mana dua pertiganya berasal dari daratan Jawa dan Sumatra. Untuk menangani hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah menargetkan peningkatan pengelolaan sampah laut hingga 70% pada tahun 2025.
Dengan gagasan ini, Evan berhasil menjadi salah satu dari 10 pemenang dan juga satu-satunya pemenang dari Indonesia di kompetisi Imagine Cup Junior yang juga merupakan bagian dari komitmen Microsoft dalam mengembangkan teknologi AI.
Gagasan dari pelajar Indonesia berhasil bersanding dengan gagasan hebat lainnya seperti bersama dengan inovasi hebat lainnya seperti pencegahan kepunahan spesies lewat AI for Earth, inovasi HACKRR dari Filipina yang membuat ekstensi browser untuk memerangi hoax dan berita bohong, serta ide berjudul Earthatarian dari Inggris yang membantu mengurangi sampah makanan dan banyak lainnya.
“Tentunya ini jadi pengalaman baru untuk saya yang baru belajar tentang teknologi AI dan saya sangat senang karena bisa menang. Di masa depan, saya harap dengan membersihkan pencemaran laut, kita juga dapat menyelamatkan kehidupan tumbuhan dan hewan laut, sehingga lautan kita tidak hanya menjadi lebih bersih, tetapi juga penuh kehidupan dan lebih Indah,” ujar Evan Felix Santoso.