Euforia Penonton Piala Dunia 2022 Berkurang? Ini Alasannya!

Adanya kontroversi FIFA dengan Qatar salah satu alasannya.

Euforia Penonton Piala Dunia

Ilustrasi ayah dan anaknya yang sedang menonton pertandingan sepak bola. Foto: pexels.com/ketutsubiyanto.

Akhirnya, ajang sepak bola bergengsi yakni Piala Dunia 2022 yang diadakan di Qatar sudah mulai sejak 20 November lalu, Sob. Namun, apakah kamu merasa bahwa euforia penonton Piala Dunia 2022 agak ‘garing’ alias nggak seramai seperti edisi pildun sebelumnya? Jika iya, kita sama!

Ternyata nggak hanya kamu aja, kok, Sob. Banyak berbagai pihak yang juga merasakan bahwa euforia penonton Piala Dunia tahun ini juga terasa ‘kentang’. Maka dari itu, hal ini menjadi banyak pertanyaan di benak publik tentang apa yang terjadi sebenarnya di Piala Dunia Qatar yang terlihat megah namun tak seheboh Piala Dunia tahun sebelumnya.

Berdasarkan beberapa sumber, ada sejumlah faktor yang menyebabkan berkurangnya euforia Piala Dunia 2022 Qatar, seperti berikut ini:

1. Pertandingan Diadakan pada Musim Dingin

Biasanya perhelatan olahraga sekelas Piala Dunia dan berbagai kompetisi lainnya di negara Eropa diselenggarakan pada pertengahan tahun, lebih tepatnya sekitar bulan Juni hingga Agustus. Akan tetapi tahun ini agak berbeda. Sebab kompetisi Piala Dunia diadakan menjelang akhir tahun yakni November yang mana Qatar sendiri memasuki musim dingin. 

Tugu World Cup Qatar 2022. Foto: Associated Press/Darko Bandic.

Sebab jika diadakan di pertengahan tahun, Qatar masih menjalani musim panas yang mana suhu negara tersebut bisa mencapai 40 derajat celcius. Oleh karena itu, sangat tidak memungkinkan pertandingan diselenggarakan di musim tersebut, Sob.

2. Bentrok dengan Jadwal Liga Eropa

Piala Dunia direncanakan akan digelar pada akhir kompetisi Liga Eropa. Namun kali ini keduanya berjalan berbarengan, Sob. Hal ini membuat fokus publik terpecah menjadi dua, deh. Akibatnya pengaruh Piala Dunia kalah dengan pertandingan Liga Champion atau Liga Eropa. 

Trofi UEFA Europa League. Foto: laman resmi UEFA.

3. Kontroversi FIFA dengan Qatar

Selama ini yang kita tahu FIFA selaku kepala sepak bola di seluruh dunia memiliki citra yang baik. Akan tetapi, sayangnya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ‘permainan kotor’ yang dilakukan FIFA mulai terbuka secara perlahan. 

Sepp Blatter-FIFA-text
Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter. Foto: Agence France-Presse/Fabrice Coffrini via CNN Indonesia.

Terkuaknya ‘permainan kotor’ FIFA bermula dari kasus suap dan korupsi, termasuk yang terjadi pada Michel Platini dan Sepp Blatter. Bahkan sebelum pencalonan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, dikabarkan FIFA sudah penuh dengan kontroversi. 

Nah, begitulah kira-kira alasan mengapa Euforia Penonton Piala Dunia 2022 terasa kurang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun demikian siapa diantaramu yang masih stay mengikuti pertandingan piala dunia? Jagoanmu menang terus, nggak, Sob?

Exit mobile version