European Southern Observatory (ESO) baru-baru ini berhasil menangkap gambar fenomena antariksa yang jarang terjadi, yakni penangkapan lubang hitam atau black hole pertama kali di galaksi Bima Sakti, pada Kamis (11/5/2022).
Astronom dari European Southern Observatory (ESO) menjelaskan untuk menangkap gambar black hole di galaksi Bima Sakti ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Pasalnya, dalam melakukan penangkapan gambar, para astronom membutuhkan waktu kurang lebih lima tahun.
Pada gambar tersebut nampak lubang diselimuti cahaya yang sangat terang di mana gravitasi menyedot gas dan debu yang sangat panas ke dalamnya. Seperti yang dilansir CNBC, para astronom mengaku tidak mudah untuk mendapatkan gambar dari lubang hitam di galaksi Bima Sakti.
Beruntung, setelah lima tahun lamanya konsorsium internasional Event Horizon Telescope Collaboration yakni kumpulan delapan teleskop radio yang tersinkronisasi di seluruh dunia berhasil mendapatkan fenomena tersebut.
Hasil penemuan tersebut juga telah diterbitkan dalam edisi khusus The Astrophysical Journal Letters. Diketahui, lubang hitam di Bima Sakti dikenal dengan sebutan Sagitarius A*, lokasinya berada dekat perbatasan rasi bintang Sagitarius dan Scorpius.
Untuk besarnya, diperkirakan 4 juta kali lebih besar dari matahari Bumi. Event Horizon Telescope Collaboration melalui AP Feryal Ozel dari Universitas Arizona mengungkapkan juga jika lubang hitam tersebut sebagai raksasa yang lembut di pusat galaksi.
“Selama beberapa dekade, para astronom bertanya-tanya apa yang ada di jantung galaksi kita, menarik bintang ke orbit yang ketat melalui gravitasinya yang sangat besar,” ujar Michael Johnson, astrofisikiawan Center for Astrophysics dan Harvard & Smithsonian.
Diketahui pula gambar lubang hitam galaksi di Bima Sakti tersebut telah diperbesar seribu kali lebih dekat dari orbit tersebut, di mana gravitasi tumbuh satu juta kali lebih kuat.
“Pada jarak dekat ini, lubang hitam mempercepat materi hingga mendekati kecepatan cahaya, dan membelokkan jalur foton dan lengkungan (ruang-waktu),” tambah Michael.