Pelukis Erianto adalah seniman perupa yang karya-karya lukisannya selalu merepresentasikan seputar kehidupan manusia. Jangan salah, karya-karya Erianto sudah terkenal hingga ke luar negeri, loh, yaitu Singapura. Sobat penasaran nggak, bagaimana perjalanan karier Erianto selama menjadi seniman?
Pria berusia 40 tahun ini dilahirkan di Agam, Sumatera Barat, pada 1983. Sebagai seorang seniman, Erianto sudah banyak berhasil menciptakan karya yang unik. Bahkan dalam pameran tunggalnya selama 19 Agustus–15 September 2023, Erianto menampilkan sederet karya yang menggambarkan soal kehidupan manusia. Dalam pameran tunggal bertajuk Collective Chemistry itu, Erianto menyajikan karya-karya terbaru.
Kemampuan seni melukis yang dimiliki Erianto tak perlu diragukan lagi. Dia seringkali memainkan berbagai macam material dalam merepresentasikan kehidupan manusia ke dalam imajinasinya.
Erianto diketahui telah memiliki ketertarikan terhadap dunia seni sejak masih menduduki di bangku sekolah dasar. Kala itu dirinya mengaku sangat menyukai menggambar dan melukis. Sejak saat itu, dia mulai mengembangkan bakatnya.
Seiring bertambah usia, bakat menggambar dan melukis Erianto kian berkembang. Erianto semakin giat mengasah bakatnya ketika menduduki di bangku SMA. Menurutnya, seni rupa adalah pilihan yang tepat.
“Seni rupa salah satu pilihan menurut saya lebih cocok bagi diri saya sendiri,” katanya.
Semakin mengasah kemampuannya, seni kreasi Erianto dalam melukis kian bervariasi. Dia juga banyak mengeksplorasi di permukaan kayu lapis, karton, plastik, kayu, dan sebagainya.
Berkat kemampuannya, Erianto berhasil meraih berbagai macam prestasi. Mulai dari menjadi finalis UOB Painting of the Year pada 2015 hingga finalis tiga besar dalam rangka Art Contemporary Award di Bandung.
Selain itu, beberapa tahun terakhir Erianto bahkan sudah seringkali menggelar pameran tunggal, bahkan hingga kancah internasional, loh. Pada 2011, pertama kali karyanya dipertunjukkan dalam pameran tunggal bertajuk Returned, Inkubator Asia @ Forme, Jakarta. Selanjutnya, pada 2012 karyanya sukses melanglang buana hingga ke Singapura, tepatnya dipamerkan di Singapore Art Stage.
Selang setahun berikutnya karyanya kembali dipamerkan di Singapura dengan tajuk PLAY OF PERCEPTION. Kemudian pada 2015, karyanya kembali dipertunjukkan pada pameran Handle with Care! The Image & the Mind in Erianto’s Paintings, di Jakarta.
Pada 2018, dia juga berhasil menggelar pameran tunggal di Singapura dengan tema Artificially in Order. Pada 2020 karya seninya yang dinamai “Musyawarah Ikan” berhasil dipamerkan di Artsphere Gallery, Art Jakarta 2020. Begitupun pada 2021 karya tersebut sukses dipertunjukkan pada pameran tunggalnya berjudul Adab Baru di Galeri Orbital Dago, Bandung.