Eri Sudarmono merupakan salah satu seniman Indonesia asal Bantul, Yogyakarta yang berhasil menyulap motor bekas menjadi sebuah robot. Bukan robot biasa, karya yang dibuatnya tersebut berbentuk mirip karakter Transformers.
Karya luar biasa yang dibuat oleh Eri Sudarmono tersebut bahkan diminati dan laku di pasar luar negeri hingga mencapai nilai puluhan juta rupiah per unitnya. Robot transformer itu juga digadang-gadang menjadi incaran para pebisnis dari mancanegara.
Seniman yang Terdampak Pandemi
Pria yang akrab disapa Eri ini mendapatkan ide fantastis untuk membuat usaha robot tersebut karena terdampak pandemi Covid-19 yang melanda. Dampak pandemi tersebut sempat menghentikan seluruh aktivitas pariwisata dan hiburan.
Sebelumnya, Eri sudah berkarier sejak tahun 2006 silam sebagai seorang pelukis dan mengerjakan dekorasi untuk berbagai macam acara yang diselenggarakan di hotel atau pusat perbelanjaan.
Sejak saat itu, dirinya tidak bisa bekerja kurang lebih selama 6 bulan lamanya. Eri tidak mendapat permintaan untuk mendekor acara lagi.
“Saya selama enam bulan sejak ada virus corona tidak bisa berkarya. Rasanya aneh kalau saya tidak berkarya dalam waktu yang lama,” ujar Eri, mengutip dari GNFI.
Replika Robot Transformers yang Luar Biasa
Eri mengaku, terciptanya robot tersebut berawal dari pesanan yang datang kepadanya dari China untuk membuat replika robot. Pesanan itu berani Eri terima karena memiliki latar pendidikan di jurusan Seni Kriya Logam Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang dienyamnya pada tahun 1999. Selain itu, alasan ekonomi juga menjadi salah faktor yang membuatnya menciptakan usaha tersebut.
Robot berukuran tinggi 2,5 meter itu dibuat Eri bersama para pegawainya dalam waktu sekitar 1 bulan. Lima unit motor bekas menjadi material utama yang untuk membuat robot tersebut. Memiliki hobi otomotif, terdapat sejumlah motor tua yang awalnya akan direstorasi.
Setelah pesanan pertama sukses, pesanan kembali datang tiga bulan kemudian. Kali ini tak hanya dari negara China saja, tapi juga dari negara Jerman. Usaha replika robotnya itu menjadi banjir pesanan sehingga ia harus membeli material motor bekas yang berasal dari pihak luar.
Eri harus merogoh kocek sekitar Rp500 ribu-Rp800 ribu tergantung kondisi untuk per unit dari motor bekas yang dibeli. Jenis motor tua keluaran Yamaha dan Suzuki tahun 1970-1980 biasanya yang sering dipakai oleh Eri.
Kini Eri sudah memiliki galeri seninya sendiri yang diberi nama Er Studio Art sebagai tempat ia mengerjakan karyanya tersebut yang berlokasi di Dusun Kauman, Kelurahan Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Bantul.
Pegawai yang dimiliki Eri juga saat ini terbilang cukup banyak, maka dari itu ia dapat memproduksi lebih banyak robot lagi dalam kurun waktu satu bulan saja.