Indonesia-AS Kembangkan Energi Bersih Bertenaga Nuklir

Proyek kerja sama ini ditandatangani oleh perwakilan Indonesia dan AS.

Energi Bersih Bertenaga Nuklir

Potret penandatanganan kontrak kerja sama Indonesia-AS untuk mengembangkan teknologi energi bersih bertenaga nuklir. (Foto: Liputan6.com).

Indonesia mengumumkan resmi bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk mengembangkan proyek pembangkit listrik bertenaga nuklir (PLTN) sebagai sumber energi bersih.

Pengumuman proyek kerja sama pengembangan energi bersih bertenaga nuklir antara Indonesia dan Amerika Serikat ini ditandai dengan penandatanganan kontrak dan penyerahan hibah afiliasi di antara sela-sela penyelenggaraan Indo-Pasific Chamber of Commerce and Industry Business Forum di Bali, pada Sabtu (18/3).

Adapun penandatanganan kontrak mitra kerja sama ini dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y Kim, Wakil Asisten Kepala Departemen Luar Negeri AS Ann Ganzer, dan Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA).

Lewat kerja sama ini Indonesia menerima dana pemberian dari Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA) sebesar 1 juta dolar AS. Dana tersebut akan digunakan untuk membantu Indonesia dalam menerapkan teknologi reaktor modular berskala kecil (SMR).

Mengutip Good News From Indonesia, SMR sendiri merupakan teknologi yang menggabungkan fitur keselamatan canggih. Teknologi ini didesain untuk menahan cuaca ekstrem dan peristiwa yang berkaitan dengan seismik, serta dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan jaringan listrik suatu negara.

Selain itu, teknologi reaktor modular berskala kecil (SMR) ini juga mempunyai peran penting untuk misi dekarbonisasi seperti produksi hidrogen bersih, proses industri berat, dan desalinasi air untuk memenuhi tujuan dekarbonisasi atau keamanan energi, standar kualitas udara, serta kebutuhan akses air bersih.

“Pengumuman hari ini tentang kemitraan strategis untuk membantu Indonesia mengembangkan program energi bersih nuklir reaktor modular kecil, sebagai hasil utama di bawah PGII (Partnership for global Infrastructure and Investment), merupakan tonggak penting dalam upaya Indonesia untuk mencapai tujuan iklimnya sambil mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y Kim.

Nggak cuma itu, USTDA juga turut memberikan hibah kepada PLN Indonesia Power dalam bentuk bantuan penilaian kelayakan teknis dan ekonomi dari pembangkit listrik tenaga nuklir yang sebelumnya diusulkan akan berlokasi di Kalimantan Barat.

Selain yang disebutkan di atas, bantuan tersebut juga datang meliputi pemilihan lokasi, pembangkit listrik dan desain sistem interkoneksi, penilaian dampak lingkungan dan sosial awal, penilaian resiko, perkiraan biaya, serta tinjauan peraturan.

Hal lain juga didukung dari berbagai bidang yang akan diberikan seperti pengembangan tenaga kerja, keterlibatan pemangku kepentingan, peraturan, dan perizinan.

“Sebagai hasil utama di bawah kemitraan untuk infrastruktur dan investasi global, kerja sama ini merupakan tonggak penting dalam upaya Indonesia untuk mencapai tujuan iklimnya sambil mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Sung Y Kim.

Di samping itu, untuk pendampingangan kemitraan dengan akan perusahaan Flour Corporation, di Texas dan JGC Corporation Jepang, PLN Indonesia memilih NuScale Power OVS, LLC (NuScale). Perusahaan NuScale sendiri letaknya ada di Oregon, AS.

Exit mobile version