Pelaksanaan Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia akan berlangsung pada Oktober hingga November mendatang. Sebagai tuan rumah, Indonesia sedang memantapkan kesiapan penyelenggaraan setiap pertandingan. Berdasarkan kesepakatan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), empat stadion sudah ditentukan sebagai lokasi kompetisi.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir pekan lalu, mengungkapkan, empat stadion yang akan digunakan berlokasi di Pulau Jawa. Pemilihan lokasi ini dilatarbelakangi alasan dana dan logistik. Keempat stadion tersebut adalah Jakarta International Stadium (JIS), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Manahan (Solo).
FIFA telah melakukan inspeksi ke empat venue tersebut pada 29 Juli-1 Agustus lalu. Pemerintah Indonesia juga mendapatkan catatan dari FIFA yang akan ditindaklanjuti dengan sejumlah renovasi stadion. Selain itu, peruntukan gelar pertandingan pada empat stadion akan dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama FIFA.
“Ada kesepakatan dengan FIFA, tapi yang akan mengumumkan FIFA ya, bukan saya. Bahwa nanti untuk di Jakarta ada dua grup, lalu di Bandung di Si Jalak Harupat dua grup, lalu di Surabaya satu grup, dan Solo satu grup,” ujar Erick, Senin lalu (7/8/2023).
Erick menambahkan, PSSI mengusulkan penggunaan empat stadion yang sudah ditentukan tersebut sesuai kebutuhan. Salah satunya, Stadion JIS terpilih sebagai lokasi pembukaan Piala Dunia U-17 2023.
“Kita juga mengusulkan tim nasional main di Jakarta, lalu pembukaan di Jakarta, semifinal dan final di Solo seperti yang (direncanakan untuk) U-20,” ujar Erick.
Namun, dia menegaskan bahwa acara pembukaan nanti tidak boleh terlalu megah atau spektakuler. Hal ini disampaikan Erick selepas rapat koordinasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (9/8).
Terkait perbaikan dan renovasi stadion, Basuki mengatakan urusan akan ditangani oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya. Sementara soal pembangunan sarana lain seperti jembatan penyebaran orang di JIS akan diurus Ditjen Bima Marga.