Setelah melalui lika-liku dengan pihak Twitter, dari negoisasi akuisisi hingga kabar ‘prank’ tak jadi membeli dan berencana diseret ke meja hijau, akhirnya Elon Musk resmi beli Twitter senilai harga yang awalnya ditawarkannya yaitu US$44 miliar atau Rp682,5 T.
Sempat adanya penolakan dari direksi Twitter dan dikabarkan menolak berbagai permintaan Musk di tahap negoisasi akusisi kemarin, Elon sempat mengumumkan tidak jadi beli Twitter di bulan Juli 2022. Alasan ini diungkap oleh pengacara Elon Musk, Skadden Arps Mike Ringler. Pihak Twitter belum memenuhi kewajiban kontraktualnya, termasuk permintaan akses informasi akun palsu atau spam yang bertebar di Twitter yang diminta Elon.
Ya, Elon memang berencana melakukan berbagai reformasi di platform media sosial yang satu ini. Dari mulai menumpas bot spam di Twitter hingga mencegah Twitter menjadi tempat kebencian dan perpecahan bergaung, dengan sensor yang seminim mungkin. Adapun langkah-langkah yang ia ambil juga bikin geger, nyatanya dia sempat diberitakan berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atas 7.500 orang Twitter.
Hal itu ternyata membuat pusing CEO Twitter, Parag Agrawal. Pertemuan pribadi dirinya dan Musk sempat tak berlangsung baik. Keduanya tidak mencapai kesepakatan bagaiman membenahi Twitter.
Padahal menurut Elon, Twitter telah kehilangan arah. Dia menilai Twitter terlalu sering membatasi pembicaraan. Sebagai “balai kotanya dunia”, Twitter perlu menempatkan kebebasan berpendapat di atas segala-galanya. Makanya perlu dibenahi. Tak jarang Elon Musk dan pihak Twitter sering twit-war terutama di jaman-jaman Elon meminta data bot spam Twitter. Hingga akhirnya Elon mengumumkan undur diri dari rencana mengakuisisi Twitter.
Meski saat itu dia belum resmi beli Twitter, namun cuitan panasnya sudah bikin rugi Twitter. Beberapa jajaran eksekutif berpangkat tinggi di Twitter terlanjur mengundurkan diri. Selain itu, saham Twitter juga dikabarkan anjlok 6% menjadi US$34,58.
Pra Pengadilan hingga Berubah Kesepakatan Tiba-tiba
Nyatanya aksi Twitter menyeret Elon Musk ke pengadilan bukan gertak sambal belaka. Kedua belah pihak bahkan berani adu kuat pengacara termahal.
Dalam dokumen pengadilan, Twitter berargumen bahwa mereka telah memberi banyak informasi soal berapa banyak pengguna sebenarnya di platform itu.
Di sisi Elon, pihaknya menyampaikan bahwa menuduh Twitter melakukan penipuan karena menutupi berapa jumlah bot yang mereka miliki. Selama masa menuju persidangan tentunya di kantor Twitter bagai neraka. Pendapatan iklan turun, beberapa karyawan Twitter justru balik arah menyukai gagasan Elon.
Hingga akhirnya di suatu hari pada tanggal 5 Oktober membuat cuitan yang mengindikasikan ia masih tertarik membeli Twitter dan mewujudkan cita-citanya, “Membeli Twitter adalah akselerasi untuk membuat X, aplikasi segalanya,” kata dia. Hanya beberapa hari sebelum pengadilan Elon vs. Twitter ditetapkan di Delware pada 17 Oktober.
Buying Twitter is an accelerant to creating X, the everything app
— Elon Musk (@elonmusk) October 4, 2022
Dan akhirnya di penghujung Oktober, tepatnya di hari Kamis (27/10) Reuters mengabarkan orang terkaya nomor 1 di dunia itu resmi jadi pemilik Twitter. Besoknya, Jumat (28/10) Ross Gerber, yang merupakan salah satu investor Twitter sekaligus kepala eksekutif Gerber Kawasaki Investments di California, mengonfirmasi kepada BBC bahwa Elon Musk telah menyelesaikan pengambilalihan Twitter senilai US$44 miliar.
Elon Gaspol Benahi Twitter di Hari Pertama Ngantor
Yang dilakukan Elon Musk setelah resmi beli Twitter adalah memecat petinggi Twitter sebelumnya. Chief Executive Officer (CEO) Twitter Parag Agrawal, Chief Financial Officer (CFO) Ned Segal hingga Kepala Kebijakan dan Legal, Vijaya Gadde.
Elon juga langsung mengganti bio Twitter menjadi “Chief Twit” dan lokasinya berada di Twitter HQ. Musk juga menunjukkan dirinya berjalan ke markas besar Twitter di San Francisco dan membawa wastafel (sink).
Entering Twitter HQ – let that sink in! pic.twitter.com/D68z4K2wq7
— Elon Musk (@elonmusk) October 26, 2022
Di hari pertama ngantor di Twitter, Elon juga langsung menyampaikan pesan terbuka kepada pengiklan di Twitter. Poin yang ingin disampaikan adalah alasannya membeli Twitter dan tujuannya untuk membuat Twitter jadi tempat berdebat berbagai keyakinan dengan cara sehat dan tanpa kekerasan. “Karena penting bagi masa depan peradaban untuk memiliki kota digital yang sama,” ujar Elon. Sehingga demikian, kedepannya Twitter tak akan mejadi tempat berinvestasi bagi para pengiklan.
Pemasukkan Twitter mungkin akan berasal dari peraturan untuk akun terverifikasi atau centang biru membayar. Nantinya pengguna dengan akun terverifikasi diberikan waktu 90 hari untuk beralih menjadi pengguna berlangganan atau centang biru di akun mereka dihapus. Proyek ini menjadi bagian dari Twitter Blue yang digagas Elon. Meski Elon belum mengonfirmasi berapa jumlah besaran yang harus dibayar, namun ia hanya menyampaikan proses verifikasi di Twitter sedang diubah olehnya.
Elon juga mengungkap bahwa Twitter akan membentuk dewan moderasi konten dengan sudut pandang yang sangat beragam. Ia pun juga bertanya pada netizen Twitter terkait rencana-rencananya seperti mengadakan fitur edit tweet hingga membawa kembali Vine ke Twitter, aplikasi video singkat asal Amerika.
Nampaknya Elon langsung gaspol bakal bikin banyak reformasi di platform media sosial Twitter. Kita tunggu lagi aja, Sob apalagi gebrakan-gebrakan terbaru dan startegi orang terkaya di dunia ini dalam membenahi Twitter.