Pebisnis ternama asal Amerika Serikat, Elon Musk baru-baru ini kembali mengungkapkan “ide gila” untuk salah satu perusahaannya nih, Sob. Melalui perusahaan Neuralink, Elon Musk akan melakukan uji coba pemasangan chip pada otak manusia tahun ini.
Selaku Co-Founder Neuralink, Elon Musk menjelaskan dalam acara VivaTech di Paris, Perancis pada Jumat (16/6/2023) lalu, jika pemasangan chip pada otak manusia tersebut akan dilakukan kepada pasien lumpuh.
Sayangnya, Elon tidak menyebut berapa banyak pasien yang akan dilakukan uji coba tersebut dan berapa lama tes itu dilakukan. Seperti yang dikutip Reuters, uji coba kepada pasien yang lumpuh akan dilakukan pada akhir tahun ini.
“Sepertinya kasus pertama akan terjadi akhir tahun ini,” ujar Musk.
Mengenai uji coba tersebut, Neuralink sendiri mengaku telah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk melakukan uji klinis pada manusia. Padahal, saat ini lembaga terkait di pemerintahan Amerika Serikat sedang melakukan investigasi mengenai percobaan penanaman chip yang dilakukan terhadap hewan beberapa waktu lalu.
Sedangkan alasan FDA memberikan izin uji coba terhadap manusia belum diketahui dan menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Para ahli pun menjelaskan jika Neuralink dapat membuktikan perangkatnya aman untuk manusia, maka cara tersebut tetap perlu dipantau beberapa tahun lagi sebelum mendapatkan izin penggunaan komersial.
Sekadar informasi saja, Neuralink bukanlah satu-satunya perusahaan yang mengembangkan teknologi implan chip. Beberapa perusahaan teknologi di Amerika pun ada yang telah menanamkan perangkat mereka pada manusia namun tidak untuk bagian otak.
Sebelumnya, permohonan izin uji coba penanaman chip pada otak manusia oleh Neuralink sempat dilakukan pada awal 2022. Namun, FDA menolak permohonan tersebut dengan alasan masalah keamanan.
Ada beberapa alasan FDA menolak izin tersebut, di antaranya digunakannya baterai lithium perangkat, penggunaan kabel implan yang memungkinkan berpindah ke dalam otak, hingga mengekstrasi perangkat dengan aman tanpa merusak jaringan otak yang belum terbukti aman.