Kendati industri perhiasan nasional telah memberikan kontribusi nilai ekspor hingga US$3,1 miliar atau sekitar Rp48 triliun, Kementerian Perindustrian tetap mendorong perluasan akses pasar industri perhiasan dengan memberikan fasilitasi pameran di dalam dan luar negeri.
Dukungan fasilitas pameran di dalam dan luar negeri diberikan guna membuat pelaku industri perhiasan dalam negeri untuk dapat memaksimalkan potensi pasar di domestik maupun global. Nah, salah satu pameran produk perhiasan lokal yang baru saja dihelat yakni ‘Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) 2023’ pada 28 September – 1 Oktober 2023 di Ballroom Shangri-La Hotel, Surabaya.
Pameran yang memfasilitasi 20 pelaku industri perhiasan untuk menampilkan berbagai produk unggulannya di ajang bergengsi tersebut dihelat Asosiasi Perhiasan Emas dan Permata Indonesia (APEPI). Produk perhiasan tersebut di antaranya perhiasan unggulan seperti perak, mutiara, batu mulia dan permata yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia.
Dalam sambutannya, pihak Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) mengapresiasi pameran industri perhiasan yang diselenggarakan APEPI tersebut.
“Penyelenggaraan pameran ini merupakan salah satu upaya memperluas akses pemasaran produk perhiasan yang harapannya tentu dapat mendukung pertumbuhan industri perhiasan di dalam negeri. Semoga pameran ini dapat menjadi platform untuk membangun jaringan bisnis yang kuat, berbagi pengetahuan, dan mempromosikan produk perhiasan Indonesia ke tingkat internasional,” papar Reni.
Lebih lanjut Reni juga menambahkan bahwa saat ini produk perhiasan dalam negeri sudah mampu berdaya saing di kancah global. Kinerja baik industri perhiasan nasional ditandai dari nilai ekspor perhiasan dan barang berharga pada periode bulan Januari-Juli 2023 sebesar US$3,1 miliar, dengan neraca perdagangan untuk komoditi tersebut masih surplus US$3 miliar.
“Adapun negara utama tujuan ekspor perhiasan dari Indonesia, antara lain ke Singapura, Amerika Serikat, Swiss, Yordania, dan Uni Emirat Arab,” sebutnya.
Sementara itu, market share ekspor perhiasan dan barang berharga Indonesia ke dunia pada tahun 2022 mencapai 1,6 persen, menempati urutan ke–17 dari seluruh negara eksportir produk perhiasan dan barang berharga.
“Market share ini naik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,2 persen. Hal ini menunjukkan bahwa industri perhiasan Indonesia masih memiliki peluang untuk terus tumbuh dan berkembang dalam meningkatkan pangsa pasarnya,” tandasnya.