Industri kreatif menjadi salah satu sektor yang menopang perekonomian Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan di tahun ini industri kreatif RI siap menargetkan ekspor hingga US$26,5 miliar atau sekitar Rp403 triliun.
Angka target ini naik sekitar dari capaian tahun lalu yang berada di angka US$25 miliar. Selain dari ekspor, peningkatan kinerja industri kreatif RI juga akan didorong dari sisi sumber daya manusia yakni target menciptakan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024.
“Kita targetkan tahun ini kolaborasi ekspor kita targetkan US$26,5 miliar dan target penciptaan lapangan kerja mencapai 4,4 juta di 2024,” kata Sandiaga di Jakarta Convention Center, Kamis (27/7/2023).
Sandiaga optimistis target ekspor industri kreatif bisa tercapai karena adanya pengembangan tujuan ekspor ke pasar non-tradisional dan juga pasar mancanegara. Bagkan dalam waktu dekat, bakal ada pembukaan pasar yang memuat produk industri kreatif RI di India, China, hingga wilayah utara Asia.
“Jepang, kita juga menjajaki dengan Prancis, kita juga menjajaki dengan pasar non tradisional termasuk Afrika, Nigeria ini sangat besar kemungkinannya serta India juga tumbuh dengan luar biasa. Kita akan targetkan produk yang diterima di pasar tersebut,” tuturnya.
Kendati ada ekspansi pasar produk kreatif Indonesia ke luar negeri, Sandiaga memastkan bahwa produk buatan Tanah Air juga tetap mendominasi di pasar domestik dan aman dari gempuran barang impor, terutama di platform e-commerce.
Untuk membuat produk kreatif tetap menjadi primadona, Sandiaga menjelaskan diprlukan upaya menjaga kualitas hingga kejelasan hak kekayaan intelektual produk kreatif.
“Jadi dari Tiongkok itu enggak akan dapet kualitasnya. Bapak ibu ke sini akan dapat kualitasnya, imajinasi kreasi dan karya terbaik talenta anak negeri,” tutur Sandiaga.
Ke depannya, pemerintah juga akan mempekruat regulasi terkait barang impor teurtama yang ilegal. Kepastian hukum juga akan menjadi fokus pembenahan ke depan.
“Kita perkuat regulasi supervisinya, sehingga kita enggak jadi bulan-bulanan barang ilegal. Semua yang dijual di Indonesia harus memiliki kepastian hukum sehingga kita harus sosialisasi konsumen kita agar menghargai produk asli dan bangga buatan Indonesia,” ucap Sandiaga