Walau banyak pihak dunia yang memprediksi bahwa ekonomi dunia bakal suram di tahun 2023, namun mudah-mudahan hal tersebut tak terjadi di Indonesia, ya. Apalagi Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Khairul Mahalli, optimis kalau ekspor Indonesia 2023 tetap tumbuh lebih baik dibandingkan tahun 2022.
Khairul menjelaskan, ekonomi Indonesia dinilai cukup baik jika dilihat dari Trade Expo Indonesia ke-37 2022, yang berhasil meraup hasil transaksi sebesar US$2,94 miliar.
“Permintaan-permintaan ekspor itu masih cukup besar. Tidak ada kata pesimis, saya garis bawahi (ekspor) kita optimis pulih di 2023,” ujarnya.
Lalu, sektor apa saja yang bakal tetap moncer, nih, untuk ekspor Indonesia 2023? Menurut Khairul, salah satu sektor yang diprediksi menggeliat tahun depan adalah olahan karet. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa pembeli dari Ethiopia yang meminta produk karet dari Indonesia dalam kontrak yang besar.
“Sampai detik ini, produk karet hanya ada di tiga negara yakni Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Ethiopia minta semua jenis ban, baik itu mobil hingga truk itu mereka minta, permintaannya cukup besar, barang apapun mereka mau,” imbuhnya.
Tak hanya produk olahan karet, sektor energi dan mineral terutama ekspor batu bara malah jauh meningkat di Indonesia. Sebab, negara-negara di Eropa pada akhir tahun 2022 rupanya lebih banyak membutuhkan batu bara untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Di satu sisi, Senior Vice President Insurance Head Indonesia Eximbank, Marsinta Mutiara, memaparkan pula kalau sektor makanan juga tumbuh tak kalah bagusnya, Sob. Menurutnya, sektor makanan akan selalu naik daun bahkan ke beberapa daerah perang sekalipun. Berdasarkan keterangannya, Indonesia bahkan sampai saat ini masih memiliki buyer dari negara war zone.
Sedangkan sektor tekstil dan garmen dinilai oleh Marsinta masih dalam kondisi penyembuhan setelah pandemi COVID-19. Ia mengatakan jika sektor tersebut akan sembuh cukup lama, namun bukan berarti tidak laku atau jelek, ya, Sob.
“Artinya, dari sisi exporting kita harus hati-hati dan bagaimana kita pintar dalam mencari buyer-nya,” jelas Marsinta.
Sedangkan menurut data BPS, ekspor Indonesia periode Januari-September 2022 sendiri telah tercatat US$219,35 miliar. Angka ini meningkat 33,49% dibanding Januari-September 2021.