Adakah di antara Sobat yang suka memelihara ikan hias? Ternyata hewan lucu yang berenang di air ini punya nilai ekspor potensial. Dari negara-negara di seluruh dunia, Indonesia pemasok ikan hias air tawar hidup nomor tiga ke Arab Saudi. Salah satu alasannya, masyarakat Arab Saudi gemar memelihara hewan terutama ikan hias. Maka bagi pelaku usaha ikan hias Indonesia, ekspor ikan hias mengalir lancar sampai Arab Saudi.
Peluang ekspor ikan hias sangat besar setelah pelaku usaha Arab Saudi berkomitmen meningkatkan jumlah permintaan ikan hias dari Indonesia. Hal ini disimpulkan dari pertemuan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh Gunawan bersama Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Azis Ahmad, dengan CEO perusahaan hewan peliharaan Pet Oasis Company (POC) Syakir Alghamdi. Ketiganya berdiskusi di Riyadh, Arab Saudi, pada Rabu (3/5/2023).
“Pelaku usaha Arab Saudi akan meningkatkan transaksi pembelian ikan hias dari Indonesia. Ini peluang sangat besar bagi pelaku usaha ikan hias di Tanah Air,” ungkap Gunawan, seperti dikutip dari Kontan.
Selain menampung ikan hias hasil pengembangbiakan dari negara Australia dan Srilanka, Indonesia menjadi sumber impor pilihan ketiga Arab Saudi. Negara pemasok lainnya adalah Kenya, Swiss, Hongkong, Yordania, Lebanon, Malaysia, Belanda, Filipina, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat.
Dari segi kapasitasnya, nilai ekspor ikan hias air tawar Indonesia ke seluruh dunia mengalami peningkatan pada tiga tahun kepungkur, yaitu sebesar 24,68 juta dolar AS pada 2020, 27,85 juta dolar AS (2021), dan 29,55 juta dolar AS (2022). Fakta ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor komoditas ikan hias air tawar ke Arab Saudi.
“Potensi ekspor hewan peliharaan termasuk ikan hias air tawar sangat besar mengingat Indonesia sebagai negara tropis dan sebagian besar wilayahnya perairan. Indonesia mempunyai sumber daya hewan peliharaan yang sangat bervariasi dan dalam jumlah yang besar,” tuturnya.
Menurut Gunawan, hewan peliharaan yang tidak dilarang untuk diekspor ke luar negeri perlu terus ditingkatkan pengelolaannya. Dari pertemuan bisnis tersebut, selain hewan peliharaan, POC juga akan mengimpor perlengkapan dan potensi jasa tenaga ahli dokter hewan Indonesia. Ini tentu akan melengkapi prospek ekspor ikan hias dari Indonesia.

Kebanyakan Berupa UMKM
Sebagaimana diungkapkan Abdul Aziz Ahmad, beberapa perusahaan yang fokus pada bisnis layanan pemeliharaan hewan belakangan menjamur di berbagai kota di Arab Saudi. Maka ini perlu dimaksimalkan menjadi ceruk pasar ekspor yang lebih menguntungkan.
CEO PCO Syakir menjelaskan, POC turut mengembangkan usaha importir komoditas terkait dengan hewan peliharaan yang didatangkan dari berbagai negara. Beberapa di antaranya ialah perlengkapan produk ikan hias seperti makanan, suplemen atau gizi, perlengkapan, aneka bentuk kandang, sarang atau dudukan, dan akuarium. POC juga menyediakan perkakas untuk desain pencahayaan, dekorasi dan aksesori, serta jasa pembersihan dan perbaikan sistem saringan atau filter.
Gunawan menguraikan, budidaya ikan hias air tawar di Indonesia banyak melibatkan peternak berskala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurutnya, kapasitas UMKM peternak ikan hias membutuhkan pengembangan yang perlu didukung peran beberapa pihak.
“Pemerintah, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta asosiasi perlu meningkatkan kompetensi para peternak dan kapasitas produksi budidaya ikan hias air tawar melalui skema integrasi dengan agregator yang dapat mendorong peningkatan ekspor bagi pelaku UMKM,” tuturnya.
Sobat kira-kira berminat menjalankan usaha ikan hias, nggak nih?