Pesatnya pertumbuhan industri cokelat premium di Indonesia dalam lima tahun terakhir menawarkan banyak peluang investasi. Potensi nilai ekspor produk berbahan biji kakao ini pun tak kalah dengan produk makanan-minuman (mamin) lainnya. Salah satunya, ekspor cokelat premium Indonesia disambut hangat pasar Australia.
Mengacu laporan program pengembangan perdagangan dan investasi unik lima tahun (2020–2025) IA-CEPA ECP Katalis, permintaan konsumen akan produk cokelat premium meningkat. Hal ini antara lain dipengaruhi kesadaran pada konsumsi produk sehat yang berkualitas dan kekuatan cita rasa cokelat Indonesia. Segmen cokelat premium Australia pun akhirnya meningkat drastis.
IA-CEPA ECP Katalis merupakan program pengembangan perdagangan dan investasi unik yang didukung pemerintah Indonesia untuk membuka potensi besar kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Australia. Katalis didirikan di bawah naungan Program Kerjasama Ekonomi dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Australia (IA-CEPA ECP). Ini adalah salah satu bentuk program pembangunan dari Pemerintah Australia dengan pendekatan bilateral yang berorientasi komersial.
Dengan menggandeng perusahaan sektor cokelat premium Pipiltin Cocoa, program kerja sama ekonomi IA-CEPA Katalis memungkinkan potensi ekspor menembus pasar kakao premium Australia dan negara lainnya.
Sebagaimana dilansir Kontan, Direktur Katalis Paul Bartlett mengatakan, Katalis berupaya mendorong kemitraan ekonomi baru, keterlibatan sektor bisnis, dan kerja sama yang mengarah ke pasar yang lebih terintegrasi antara Australia dan Indonesia. Dengan begitu, kemitraan ini akan menghasilkan wawasan pasar penting bagi eksportir Indonesia.
“Identifikasi peluang dan investasi di seluruh rantai nilai industri cokelat premium Indonesia melalui kemitraan dengan Katalis akan mendorong perdagangan dan investasi, meningkatkan akses pasar, dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif,” kata Bartlett dalam siaran pers, Selasa (9/5/2023).
Selanjutnya, Pipiltin Cocoa dan Katalis akan bermitra untuk mengidentifikasi dan mempromosikan peluang pasar bagi bisnis cokelat premium asal Indonesia. Beberapa upaya yang ditempuh adalah lewat lokakarya dan pameran dagang di Australia, termasuk memperkenalkan keunggulan varietas kakao dari Indonesia. Dengan begitu, ekspor cokelat premium dari Indonesia disambut kian hangat pasar Australia.
“Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa biji kakao asal tunggal dari Indonesia menunjukkan keragaman profil tertinggi di dunia dibanding beberapa negara penghasil biji kakao lainnya. Ini mencerminkan kondisi agroklimat yang beragam di Nusantara dan perbedaan cita rasa tersebut yang menjadi kekuatan cokelat Indonesia,” kata Tissa Auliani, CEO Pipiltin Cocoa.
Cita rasa cokelat Indonesia itulah yang akan menjadi nilai daya tawar Pipiltin Cocoa dalam menawarkan kemitraan dengan Katalis. Tentu, perihal promosi produk mamin Nusantara akan menyangkut cerita tentang masyarakat dan kekayaan budaya Indonesia.
Nggak cuma itu, Sob. Mengingat sejumlah besar UMKM dalam rantai pasok kakao premium Indonesia dimiliki dan dipimpin oleh perempuan, kerja sama tersebut akan memperbesar keuntungan bagi pelaku industri kakao di Tanah Air. Selain memperluas peluang pasar baru, kemitraan ini akan memberdayakan pengusaha perempuan, produsen kakao skala kecil, pekerja industri, petani, dan kaum muda.
Kabar yang membanggakan ya, Sob! Semoga sektor industri cokelat Indonesia makin berkibar di pasar dalam dan luar negeri.