Kabar gembira bagi industri batu bara, nih! Sebab pemerintah punya target ekspor batu bara 2023 lebih melejit dari sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Sob.
Ia menjelaskan produksi batu bara pada tahun 2023 nantinya sebesar 695 juta ton dan mayoritas untuk kebutuhan ekspor. Nah, dari jumlah keseluruhan tersebut, nantinya sebanyak 177 juta ton digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. Sementara 518 juta ton untuk ekspor batu bara.
“Ekspor kita targetkan di atas 500 juta ton targetnya. Harga batu bara masih akan cukup baik perkiraan kita di 2023 disebabkan masalah balance energi global yang memang masih membutuhkan support batu bara,” terang Arifin, dilansir detik.com, Selasa (31/01).
FYI, realisasi Indonesia dalam hal produksi batu bara pada tahun 2022 adalah 687 juta ton. Angka ini lebih tinggi dibandingkan target di tahun 2022 yakni 663 juta ton. Rinciannya adalah 193 juta ton untuk kebutuhan dalam negeri, sedangkan 494 juta ton untuk ekspor.
Lantas, mengapa kebutuhan dalam negeri kuota batu baranya dikurangi, ya?
Menteri Arifin menyampaikan alasannya, Sob. Hal ini berdasarkan penimbangan sejumlah langkah pemerintah untuk mengurangi emisi, Sob.
“Kenapa turun dari 193 juta ton ke 177 juta ton, tentu saja ada program-program efisiensi yang akan, yang harus kita lakukan untuk pengurangan emisi dan juga efisiensi dari pembangkit-pembangkit konsumen batu bara,” jelasnya.
Mengenai ekspor, Sobat SJ penasaran nggak, negara mana saja yang menjadi tujuan Indonesia untuk aktivitas ekspor?
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kalau Asia masih jadi area potensial bagi pelaku usaha batu bara Indonesia. Ekspor batu bara Indonesia tahun 2022 tercatat paling banyak volumenya di India, total 110,15 juta ton dengan nilai transaksi US$ 10,58 miliar atau setara Rp159,96 triliun.
Dari total transaksi tersebut, Indonesia berhasil menggeser Australia yang kini menduduki peringkat ke-2 di tahun 2022 untuk pengekspor batu bara.
Menurut data International Energy Agency (IEA), Indonesia adalah negara eksportir batu bara terbesar di dunia 2022. IEA mencatat sepanjang tahun 2022 Indonesia memproduksi 622 juta ton batu bara dan 76% di antaranya dipakai untuk kebutuhan ekspor, Sob. Total volume ekspor tersebut terdiri dari batu bara termal/lignit 469 juta ton dan batu bara metalurgi 4 juta ton.
Selain India, produksi Indonesia pada tahun 2022 juga mengalir ke Filipina dan Malaysia. Besarnya bisa mencapai 30,86 juta ton dan 25,22 juta ton.
Rupanya negara di wilayah Asia masih menjadi destinasi favorit pelaku usaha batu bara untuk melakukan ekspor, Sob. Semoga target pemerintah untuk ekspor batu bara 2023 bisa tercapai, ya. Tentu semuanya demi mencapai pendapatan negara yang lebih baik, nih!