Bagi pecinta bola basket Indonesia, nama Ebrahim Enguio Lopez mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Ya, pemain naturalisasi kelahiran Alabang, Muntinlupa, Filipina pada 31 Januari 1988 ini pernah menyumbangkan medali perak untuk timnas bola basket Indonesia di ajang SEABA Cup 2014 dan Sea Games 2015 dan 2017.
Namun, pemain berdarah Indonesia dan Filipina ini baru saja mengungkapkan kekecewaannya karena tidak bisa bergabung dengan salah satu klub di IBL untuk musim depan. Kekecewaan tersebut ia ungkapkan melalui akun Instagram pribadinya.
“Mengkhianatiku untuk kedua kalinya? Kenapa mereka mengkhianatiku sebagai orang setengah berdarah (Filipina-indonesia) untuk kedua kalinya? Bahkan saya pernah dua kali bertugas di timnas indonesia di Sea Games, FIBA Asia. dan Piala Dunia FIBA 3×3,” tulis Enguio.
Selain itu, pemain berjuluk Biboy ini juga mengungkapkan jika ia sangat bangga ketika memakai jersey Indonesia dan bermain untuk timnas Indonesia.
“Setiap saya memakai jersey Indonesia saya sangat bangga dan siap mati di lapangan, hanya untuk memberikan yang terbaik untuk melayani dan memuliakan Indonesia. Tapi sedih untuk mengatakan bahwa setelah semua pengorbanan negara saya yang saya cintai mengkhianati saya dan tidak menerima saya sebagai lokal, bahkan tidak mengizinkan saya bermain untuk liga lokal (ibl),” lanjut tulisan Biboy pada Instagram resminya.
Melihat kekecewaan tersebut, banyak pecinta bola basket di Indonesia memberikan semangat untuk Enguio, bahkan dari para pemain basket profesional Indonesia lainnya. Ebrahim Enguio Lopez sendiri bermain di Indonesia sudah sejak 2013, saat itu ia memperkuat ASPAC Jakarta hingga tahun 2016.
Di tahun 2014, ia terpilih menjadi Rookie of the Year dan Sixth Man of the Year pada Indonesian Basketball League. Biboy juga berhasil membawa ASPAC Jakarta juara musim 2013/2014. Setahun kemudian ia mendapat penghargaan Mythical Five di IBL.
Usai membawa ASPAC Jakarta, Biboy bergabung dengan klub Filipina, Tanduay Light Rhum Masters di tahun 2016 dan Marinerong Pilipino di tahun 2017. Pada musim 2017-2018, ia direkrut oleh CLS Knights Indonesia.
Mengenai tidak diperbolehkannya Biboy bergabung dengan klub IBL untuk musim depan dikarenakan peraturan baru yang baru saja disosialisasikan oleh IBL pada awal Desember 2020 lalu.
Menurut beberapa media olahraga di Indonesia, IBL telah melakukan perubahan peraturan jika pemain naturalisasi yang ingin bermain di IBL harus memenuhi beberapa persyaratan. Di antaranya pemain naturalisasi harus memegang paspor Indonesia minimal 1 tahun, mendapatkan izin dari PP Perbasi, serta hanya ada satu naturalisasi di satu klub.
Namun, syarat yang paling penting yaitu pemain naturalisasi yang telah masuk dalam pemusatan latihan timnas Indonesia tidak bisa bergabung dengan klub lokal. Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah menjelaskan bahwa liga sebenarnya mengizinkan pemain naturalisasi bergabung dengan klub lokal, namun beberapa peserta (klub) IBL banyak yang tidak memasukan pemain naturalisasi di dalam klubnya.
“Peraturan baik penyempurnaan definisi, mekanisme, tidak ada perubahan. Tetapi, klub bersepakat untuk belum menggunakan haknya di musim ini. Hal ini disampaikan beberapa waktu belakangan setelah disosialisasikan, hingga kemarin harus dilakukan rapat dengar pendapat,” jelas Junas Miradiarsyah kepada salah satu media olahraga.
Tercatat dari 12 klub peserta IBL, hanya tiga klub saja yang setuju untuk membiarkan pemain naturalisasi bergabung dengan klub-klub di IBL. Sejauh ini, ada lima pemain naturalisasi yang dimiliki timnas basket Indonesia, mereka adalah Ebrahim Enguio Lopez, Anthony Ray Hargrove Jr., Jamar Andre Johnson, Brandon van Dorn Jawato dan Lester Prosper.
Dengan begitu, Biboy sendiri terancam gagal untuk memperkuat NSH Mountain Gold Timika musim 2021 mendatang.