Apa yang ada di benak Anda ketika melihat kardus? Seringkali, kardus dianggap sebagai bahan yang tidak bernilai dan disejajarkan dengan sampah bagi sebagian orang. Namun, di tangan brand lokal ini, kardus naik kelas. Adalah Dusdukduk brand furniture asal Surabaya yang menggunakan bahan dasar kardus bekas.
Dusdukduk brand furniture asal Surabaya ini cukup dikenal oleh masyarakat hingga meraih deretan penghargaan sebagai salah satu produk inovasi ramah lingkungan serta dapat bersaing dengan produk bermaterial konvensional.
Awal kisah dari munculnya brand ini adalah berasal dari sudut kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yakni di Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS. Saat itu, mahasiswa Despro ITS bernama Muhammad Arif Susanto lah yang mencetak inovasi tersebut.
Arif mengaku ide Dusdukduk ini berawal dari tugas mata kuliah yang kemudian dipamerkan pada acara kampus. Rupanya, produk Dusdukduk cukup mendapatkan perhatian dari pengunjung melalui sepasang set kursi dan meja kardus. Dari sanalah, satu persatu pesanan berdatangan dan nama brand Arif mulai dikenal sebagai Dusdukduk brand furniture asal Surabaya.
Selain diminati dan mulai menerima pesanan dari pelanggan, Dusdukduk juga mendapatkan berbagai penghargaan. Sebut saja seperti Best Booth pada pameran CASA Indonesia. Dusdukduk juga menghiasi pameran dari tingkat nasional hingga internasional. Beberapa brand ternama juga berkolaborasi dengan mereka, seperti Honda dan H&M. Bahkan, melalui Dusdukduk, Arief meraih Forbes 30 Under 30 pada tahun 2020 lalu. Hebat!
Sejauh ini, beberapa produk furniture yang telah diproduksi oleh Dusdukduk adalah meja, kursi, dekorasi, dan berbagai diversifikasi produk. Tak hanya itu, Dusdukduk juga melahirkan dua anak perusahaan yaitu Totoyos.id yang memproduksi mainan anak-anak, dan Packimpact yang berfokus pada kemasan produk berbahan dasar kardus bekas.
Untuk ke depannya, Dusdukduk akan terus menunjukkan gebrakan baru. Salah satunya adalah perilisan anak perusahaan dengan jenis produk baru pada tahun 2021. Arif juga menambahkan bahwa dirinya sedang menantikan kreasinya terutama ide 15 anak perusahaan yang sudah dirancangnya sejak tahun 2019 lalu.