Dari dunia pendidikan, ada lagi nih mahasiswa inspiratif yang menuangkan inovasinya. Jadi, sejumlah mahasiswa dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) berhasil kembangkan aplikasi bernama Sandangs. Gunanya sebagai penghubung lingkup sektor industri fesyen.
Nantinya dengan menggunakan aplikasi ini, pihak-pihak yang berada di ruang lingkup industri fesyen seperti desainer, konveksi atau industri garmen hingga masyarakat akan terhubung dan saling berkesinambungan.
Ketua tim Sandangs, Alfikiyar Tirta Haidar, mengungkapkan bahwa sebetulnya pengembangan aplikasi ini bermula dari tugas mata kuliah Workshop Pengembangan Perangkat Lunak (WPPL) PENS.
“Untuk ide kebetulan memang dari problem yang saya alami langsung yang kemudian coba kami validasi di lapangan,” ujar mahasiswa D4 Jurusan Teknik Informatika itu.
Haidar juga bercerita bahwa pada awalnya saat itu dirinya berencana untuk menciptakan merek fesyen sendiri. Sayangnya karena keterbatasan informasi yang ia dapat kala itu, termasuk soal konveksi atau industri garman yang sebenarnya bisa diajak kerja sama guna memproduksi mereknya.
“Jadi kami harus survei ke konveksi-konveksi yang ada di sekitar Surabaya. Ini tentu sangat tidak efisien, baik dari segi waktu maupun biaya yang harus dikeluarkan untuk survei,” jelasnya.
Karena sudah memiliki pengalaman sebelumnya, kemudian Haidar melakukan validasi terhadap persoalan yang sedang dihadapinya sebagai consumer dan juga pihak mitra produksi baik berupa konveksi ataupun garmen.
“Ternyata, saya dan dan juga customer lainnya itu menginginkan adanya sebuah platform fesyen yang lengkap, yang bisa memberikan informasi dari raw material yang bisa kami gunakan termasuk produsen sampai desainernya. Sementara itu, konveksi membutuhkan semacam media untuk perluasan customer,” paparnya.
Nah, dari hasil yang telah ditemukan ini membuatkan menekadkan Haidar bersama teman-temannya untuk mengembangkan secara serius ide pembuatan platform yang bisa menyatukan seluruh elemen di ruang lingkup industri fesyen.
“Ya desainer mitra produksi apakah itu konveksi ataupun garmen dan tentu saja masyarakat sebagai customer,” imbuhnya.
Ke depannya, kehadiran aplikasi Sandangs akan mempermudah masyarakat dalam mencari informasi seputar konveksi atau garmen dalam memilih item produk fesyen mereka sendiri. Sedangkan, untuk konveksi bisa mengajukan penawaran item fesyen yang telah diajukan oleh customer.
Dengan begitu, masyarakat akan menemukan konveksi yang sesuai dengan budget dan kebutuhannya, sementara pihak konveksi akan mendapatkan orderan dari aplikasi tersebut.
“Kami berharap keberadaan Sandangs ini dapat mendukung perkembangan industri fesyen di Indonesia dengan mempertemukan mitra produksi, desainer, dan para customer untuk membentuk sebuah environment fesyen lokal,” tutupnya.
Lantas, bagaimana tahap pembuatan aplikasi ini? Perlu diketahui aplikasi Sandangs sejauh ini masih dalam tahap pengembangan oleh Haidar dan teman-temannya dari mahasiswa PENS. Namun, kalau Sobat penasaran aplikasi ini sudah bisa diunduh melalui Play Store. Seiring berjalannya waktu Sandangs juga akan dikembangkan lagi dalam bentuk web.