Bagi pecinta tas wanita, merk Doris Dorothea mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga . Tas yang memiliki nama Eropa ini memiliki keanggunan desain di setiap produk yang dikeluarkan. Bukan hanya tampilannya saja, tetapi kualitas yang ditawarkan mampu menyaingi beberapa merk tas mewah lainnya.
Meskipun memiliki nama Eropa, merk Doris Dorothea adalah hasil dari produksi perusahaan Cardina yang telah berdiri sejak 1985 di Ciledug, Indonesia. Berawal dari pemasok serta distributor kulit reptil dan barang jadi untuk berbagai merk ternama dunia, Cardina memutuskan untuk membuat merk tas berkualitas (Doris Dorothea) di tahun 2013 untuk dipasarkan ke luar negeri.


Sesuai dengan namanya, Doris Dorothea memiliki bahan kulit kualitas terbaik dengan detail dan desain yang sempurna. Menurut pemilik merk Doris Dorothea, Fara Shahab, meski menawarkan produk dengan menggunakan kulit reptil berkualitas terbaik, Doris Dorothea telah mendapatkan izin resmi dari Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka Fauna dan Flora Liar (CITES).
“Jadi Doris Dorothea itu adalah merek tas kulit lokal dan kami pasarkan pertama kali di pasar internasional dulu, karena saya pikir orang luar banyak beli bahan kulit di Indonesia. Lalu, kami coba ide membuat tas dan tanggapannya diterima baik dan semua memakai bahan dari kulit asli,” ujar Fara Shahab pemilik merk Doris Dorothea kepada salah satu media online.
Dengan misi menunjukkan kualitas produk terbaik, Doris Dorothea memulai penjualan di pasar internasional, yakni Timur Tengah dan Eropa. Brand ini juga telah mengikuti berbagai fashion show untuk luxury brand. Untuk harganya, tas Doris Dorothea berkisar antara Rp. 600 ribu hingga Rp. 17 juta.
Selain tas, Doris Dorothea juga menjual beragam aksesoris seperti dompet, ikat pinggang, hingga scarf. Tentunya tidak kalah baik kualitasnya dengan merk-merk brand besar, seperti Hermes, Prada, Louis Vuitton dan sejenisnya. Saat ini, Doris Dorothea sedang mengembangkan marketnya di Amerika.