Sobat, sebelumnya marak beredar kabar dugaan gangguan cedera otak traumatis yang disebut diffuse axonal injury (DAI) dialami Cristalino David Ozora (17). David, putra Pengurus Pusat GP Ansor Jonathan Latumahina, adalah korban penganiayaan dan telah dirawat sejak Senin (20/2/2023) lalu. Kabar terbaru menyebutkan bahwa dokter ralat dugaan David alami cedera aksonal difus.
David mengalami koma selama 2 hari saat dirawat di RS Medika Permata Hijau, kemudian dipindahkan untuk menjalani perawatan intensif di RS Mayapada, Jakarta. Tim dokter RS Mayapada menegaskan pernyataan yang menyebut David mengalami DAI tidak memiliki dasar yang meyakinkan. Koordinator tim ICU RS Mayapada yang menangani David, dr. Franz JV Pangalila, mengungkapkan, hal itu tidak benar.
“Kalau DAI itu dari mana itu DAI? Itu ada kriteria, dan tidak gampang menyebut langsung DAI. Itu terlalu teledor kalau ngomong DAI, dasarnya apa?” kata dr. Franz, di RS Mayapada, Jakarta, Selasa (28/2/2023), dilansir Detik.com.
Peneliti Johns Hopkins Medicine menguraikan, DAI atau cedera aksonal difus merupakan gangguan berupa robekan serabut saraf penghubung panjang otak (akson) yang terjadi saat otak cedera, saat otak bergeser, dan berputar di dalam tulang tengkorak. Seseorang yang mengalami DAI berpotensi mengalami kematian. Melansir Medical News Today, penelitian di Amerika Serikat mencatat kematian akibat cedera otak traumatis sebanyak 64 ribu lebih orang pada 2020.
Dokter Franz mengatakan, diperlukan diagnosa mendalam untuk memastikan kondisi David dari waktu ke waktu, temasuk kemungkinan ia mengalami DAI. Saat ini, ucap dia, kondisi David mengalami perkembangan signifikan. Maka tim dokter tegas ralat dugaan menyebut David alami cedera aksonal difus. Menurutnya, pengujian mendalam masih sangat tergantung respons dari pasien.
“Ya tergantung responslah, itu masih perlu sekian hari, saya tidak bisa katakan pasti. Nanti saya katakan lalu kok belum, kenapa sampai sekarang masih. Oh nggak bisa (disebut DAI), ini sangat relatif,” katanya.
Kondisi Makin Membaik
Sejauh ini, tim dokter RS Mayapada menjelaskan kondisi gangguan yang dialami pasien. Akibat penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio (MDS) terhadapnya, David mengalami trauma di bagian kepala atau gangguan fungsi otak.
“Yang jelas ini ada ya, bahasa anomia ya, trauma kepala ya, kita semua tahu juga. Tapi apa itu yang menjadi masalah di dalamnya itu kita belum bisa (pastikan). Karena ini masih bisa berkembang ya,” katanya, dikutip dari Pikiran Rakyat.
Sementara itu, dokter spesialis bedah saraf yang menangani David, Gibran Aditiara Wibawa, mengungkapkan kondisi terkini David. Gibran menyebut David sudah sadar dari komanya. David juga berada dalam kondisi lebih baik dibandingkan sebelumnya. David tidak lagi mengenakan alat bantu pernafasan atau ventilator.
Kita doakan agar David kondisinya semakin pulih ya, Sob.
Mohon maaf tidak bisa menjawab satu persatu, david hari ini sudah semakin baik kondisinya. Memang belum sadar, tapi respon gerak, pendengaran dan penglihatannya sudah mengalami kemajuan yang luar biasa. Itu karena doa2 dari temen semua, karena memang kemajuan ini diluar perkiraan
— It’s your own bar (@seeksixsuck) March 1, 2023