Banyak yang beranggapan jika seorang wanita yang sudah menikah berkarir, tidak dapat mengurus keluarga dengan baik. Mungkin stigma tersebut sudah dipatahkan oleh ibu bernama Diah Kusumawardani Wijayanti.
Sebagai orang tua dari dua anak, ia bukan hanya sekedar menjadi ibu rumah tangga saja. Namun, wanita yang kini memasuki usia 40 tahun ini berhasil membagi perannya sebagai ibu rumah tangga serta founder Yayasan Belantara Budaya Indonesia.
Yayasan ini memiliki program sosial berupa memberikan sekolah tari gratis yang diadakan di Museum Kebangkitan Nasional dan telah berkembang membuat sekolah musik tradisional Indonesia.
Program-program tersebut ia mulai dari mendatangi beberapa sekolah yang berada di sekitar Museum Kebangkitan Nasional dan mensosialisasikan melalui media sosial. Hasilnya, kurang lebih sekitar 250 anak bergabung mengikuti program Yayasan Belantara Budaya Indonesia di awal kegiatannya.
Bukan hanya di Jakarta saja, setidaknya kurang lebih 7 (tujuh) sekolah telah berada di bawah naungan Yayasan Belantara Budaya Indonesia mulai dari Jakarta, Bandung dan Nusa Tenggara Timur.
Sekolah-sekolah tersebut diberikan pengajaran gratis mengenai tari dan musik tradisional Indonesia oleh yayasan yang didirikan oleh Diah Kusumawardani Wijayanti. Selain itu, Diah juga dikenal sebagai fotografer di salah satu media online di Indonesia.
Dalam mendirikan Yayasan Belantara Budaya Indonesia, Diah membangun dengan biaya sendiri yang diambil dari kocek pengerjaan tesis di Universitas Indonesia, Fakultas Arkeologi. Saat itu, dirinya memang sedang menggarap program dari museum ke museum untuk membuat sekolah tari tradisional gratis.
Kedepannya, Diah memiliki keinginan untuk membangun boarding school seni di tiap provinsi. Hal ini tak lepas untuk melestarikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia.