Sob, baru-baru ini publik dihebohkan dengan kejadian seseorang yang menemukan potongan jari manusia di Sayur Lodeh yang sedang dikonsumsinya. Hingga saat ini, pihak berwajib masih melakukan penyelidikan terkait siapa pemilik jari tersebut dan bagaiman jari tersebut bisa ada di Sayur Lodeh. Tapi ternyata, nggak hanya jari aja loh yang ada di balik sayur Lodeh.
Sayur yang lazim dimasak warga +62 ini ternyata punya fakta menarik yang mungkin belum kamu ketahui. Dari sejarah, asal-usul kenapa dinamakan Sayur Lodeh hingga filosofi yang terkandung dalam sayur tersebut. Simak penjelasan di bawah biar kamu paham, Sob!
Sejarah Sayur Lodeh
Sejak kapan sih, Sayur Lodeh ini sudah menjadi masakan khas masyarakat Indonesia? Ada beberapa versi sejarah tentang hal ini. Salah satu kisahnya ada yang menceritakan jika Sayur Lodeh sudah ada sejak masa peradaban Jawa Tengah di abad ke-10. Namun ada juga yang memperkirakan Sayur Lodeh muncul pada abad ke 16-17. Tepatnya setelah bangsa Spanyol dan Portugis membudidayakan jagung dan kacang panjang di Indonesia.
Asal-usul Nama Sayur Lodeh
Kamu pasti nggak asing dengan kata “Lodeh” yang kerap kita sebutkan untuk menyuruh dan menyerahkan keputusan kepada orang lain, “Elo (aja) deh”. Siapa sangka ternyata hal yang sama juga kejadian di masa lalu hingga menjadi alasan asal-usul nama Sayur Lodeh.
Dikatakan kala masa perang Kerajaan Mataram Sultan Agung melawan VOC. Saat itu, salah satu prajurit Sultan Agung yang berasal dari Betawi ditanya soal sayur yang dikonsumsi di medan peperangan. Sang prajurit Betawi itu lantas menjawab “terserah lo deh”.
Makanan Penolak-Pengusir Bala
Sayur Lodeh sudah lama dikenal sebagai makanan penolak bala. Khasiat Sayur Lodeh konon disebut mampu mengusir wabah pandemi di Jogja pada 1931. Kala itu keluar titah Sultan Yogyakarta saat wabah pandemi yang meminta masyarakat mengolah makanan yang sama di waktu yang bersamaan dari rumah masing-masing, sehingga menciptakan kebersamaan yang kuat. Memasak Sayur Lodeh secara massal saat itu menjadi salah satu ritual untuk menolak bala, menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan selama masa wabah berlangsung.
7 Bahan Utama Sayur Lodeh Mengandung Filosofi
Sob, Sayur Lodeh ternyata mempunyai 7 bahan utama yang tetap bisa ditambah bahan lainnya sesuai kamu. 7 bahan yang berbeda warna ini ternyata punya filosofi yang mendalam. Apa saja?
- Kluwih (sejenis nangka muda): Kluwargo luwihono anggone gulowentah gatekne (Keluarga harus lebih diurusi dan diperhatikan)
- Cang gleyor (kacang panjang): Cancangen awakmu ojo lungo-lungo (Ikatlah dirimu jangan pergi-pergi)
- Terong: Terusno anggone olehe manembah Gusti ojo datnyeng (Lanjutkan beribadah kepada yang Maha Kuasa, jangan kalau butuh saja)
- Waluh (labu): Uwalono ilangono ngeluh gersulo (Hilangkan sifat mengeluh)
- Godong so (daun melinjo): golong gilig donga kumpul wong sholeh sugeh kaweruh Babakan agomo lan pagebluk. (Bersatu padu berdoa bersama orang yang salih, pandai soal agama, juga wabah penyakit).
- Buah dan kulit melinjo: Ojo mung ngerti njobone, ning kudu ngerti njerone babakan pagebluk (Jangan hanya lihat dari luar, tetapi harus mengetahui yang ada di dalam bencana)
- Tempe: Emenono olehe dedepe nyuwun pitulungane Gusti Allah (Yakinlah dalam memohon pertolongan sang pencipta)
Khasiat yang Terkandung di Sayur Lodeh
Terakhir di balik Sayur Lodeh ada ragam khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, loh, Sobat. Sayur Lodeh mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh. Isian lodeh terdiri dari banyak sayuran bernilai gizi tinggi karena mengandung serat, vitamin, dan mineral.
Misalnya di terong dan daun melinjo kaya kandungan antioksidan yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas. Kacang panjang mengandung asam folat dan labu mengandung karbohidrat kompleks dan serat.
Nah, itu dia Sob, fakta-fakta menarik Sayur Lodeh. Semoga nggak ada yang trauma sama Sayur Lodeh yang punya kaya manfaat dan filosofi ini, ya.