Pantai Papuma merupakan salah satu pantai pasir putih yang terkenal di wilayah Jawa Timur. Dinamakan dengan Pantai Papuma karena nama pantai tersebut merupakan sebuah singkatan dari “Pasir Putih Malikan”. Konon Pantai Papuma merupakan bekas benteng pertahanan Jepang ketika perang.
Berdasarkan catatan sejarah, pada masa penjajahan Pantai Papuma bekas benteng pertahanan Jepang saat perang. Tepatnya di dekat pantai terdapat sebuah gua bernama Goa Jepang.
Dahulu, gua tersebut pernah menjadi benteng pertahanan pada masa Perang Dunia II dan pengintaian tentara Jepang ke arah laut selatan. Kini Goa Jepang dijadikan sebagai situs sejarah yang berada di Jawa Timur.
Goa Jepang berada di ketinggian 100 meter di atas permukaan laut. Jika ingin berkunjung ke situs gua tersebut, kamu harus melewati kawasan hutan jati yang terletak di daerah sekitar.
Pantai Tanjung Papuma terletak di Desa Lojejer, Wuluhan, Jawa Timur. Pantai tersebut merupakan bagian dari Wana Wisata (WW) Tanjung Papuma. Oleh karena itu di sekitar area pantai terdapat hutan-hutan yang melindungi flora dan fauna khas tropis.
Hewan-hewan yang dilindungi dalam Kawasan Wana Wisata Tanjung Papuma, antara lain kijang; beberapa ular besar seperti sanca dan piton, serta ular berbisa kecil seperti kobra hitam, ular pohon, dan lain sebagainya.
Sedangkan, di sana juga terdapat Kawasan Hutan Gunung Watang yang terletak menghadap ke Pantai Papuma. Pada kawasan hutan tersebut terdapat beberapa satwa seperti burung cicak hijau, lutung atau kera hitam, dan tupai.
Sementara itu, dilansir dari laman Perhutani, kata “Tanjung” dalam nama pantai tersebut merupakan petunjuk yang menandakan posisi pantai yang menjorok ke laut.
Mengenai gua-gua di dekat pantai tersebut, Selain Goa Jepang juga terdapat Goa Lowo atau disebut juga dengan Goa Kelelawar. Letaknya persis berada di sisi pantai. Kedalaman goa tersebut sekitar 30 meter.
Melipir sedikit ke arah pantai terdapat beberapa pulau karang atau atol yang membingkai pantai. Letak karangnya tepat berada di jarak 2 mil dari bibir pantai. Masyarakat sektar memberi nama-nama pulau tersebut menjadi Pulau Kresna, Pulau Narada, dan Pulau Batara Guru.
Selain, kawasan pantai berpasir putih ini cocok untuk wisatawan yang memburu sunset atau sunrise. Kamu dapat melihat fenomena matahari terbenam dengan langit yang sangat cantik dari pantai tersebut. Bagaimana? Tertarik untuk menikmati keindahan pantai sambil belajar sejarah dari pantai tersebut?