Alhamdulillah, di bulan Ramadan ini, Indonesia banyak meraih prestasi internasional di bidang keagamaan, Sob. Setelah sebelumnya ada hafiz dan hafizah muda Indonesia yang memenangkan lomba MTQ di Brunei Darussalam, kali ini Dhiyauddin berprestasi menyabet juara II lomba azan internasional yang diselenggarakan oleh stasiun televisi Arab Saudi, Otr El Kalam.
FYI, lomba yang berlangsung di Arab Saudi ini adalah lomba kelas internasional yang cukup bergengsi. Selain azan, ada juga cabang lomba lain yaitu membaca Al-Qur’an. Kedua mata lomba ini sama-sama mengandalkan kemampuan vokal kontestan.
Lomba yang juga disiarkan oleh kanal TV Otr El Kalam ini merupakan salah satu inisiatif dari Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi sejak 2019. Keikutsertaan peserta lomba sangatlah mudah, calon peserta hanya perlu mendaftar di situs Otr El Kalam dan mengunggah klip video saat mengumandangkan azan.
Nah, Dhiyauddin adalah peserta dari Indonesia yang lolos ke tahap semifinal mengalahkan ribuan peserta lain. Dia berhasil memukau para juri dengan lantunan azan yang terdengar indah. Bahkan ada juri meneteskan air mata saat mendengarkan suara merdu azan Dhiyauddin. Kalau kata juri, dalam hati Dhiyauddin sudah melekat bahasa Arab sebagai bahasa Al Quran.
Video lomba azan Dhiyauddin ini diunggah oleh pihak KBRI Riyadh di media sosial Instagram pada Selasa, (4/4) lalu.
“Masya Allah.
Ada kabar gembira dari salah satu WNI di Arab Saudi!
WNI tersebut bernama Dhiyauddin. Beliau adalah seorang muazin yang berhasil lolos ke babak semifinal Lomba Azan عطر الكلام (Otr El Kalam) yang berhadiah fantastis di Arab Saudi,” tulis pihak KBRI Riyadh.
Dhiyauddin berasal dari Aceh. Dia memang mencintai bahasa Arab dan kini tengah bekerja sebagai muazin di Malaysia. Nah, karena menjadi juara kedua di lomba azan internasional itu, Dhiyauddin mendapatkan hadiah 1 juta riyal Arab Saudi atau sekitar Rp4 miliar! Adapun juara pertama diraih seorang warga Arab Saudi bernama Muhammad al-Sharif yang mendapatkan uang sekitar Rp8 miliar.
Selamat untuk Dhiyauddin, semoga prestasinya bisa ditiru insan muslim lainnya di Tanah Air, ya!
