Prestasi gemilang kembali diperoleh salah satu anak bangsa dari bidang keagamaan. Ya, beberapa waktu lalu perempuan bernama Dewi Yukha Nida berhasil mendapat gelar juara hafidz dan menghafal Al-Quran pada kompesisi Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) 30 Jus di Rusia.
Perempuan yang akrab disapa dengan Ning Nida ini berasal dari Trenggalek, Jawa Timur. Dirinya mulai menjadi pembicaraan khalayak ramai, setelah menjadi salah satu perwakilan Indonesia dan sukse memperoleh gelar juara pada kompetisi Hafidz Al-Quran internasional.
Pada kompetisi tersebut, Nida sukses “mengalahkan” para pesaingnya terutama hafidz asal Inggris, yang juga menjadi juara bertahan di kompetisi serupa pada 2019 lalu. Berkat keberhasilan Nida memperoleh gelar Musabaqah Hifzil Quran, ia pun mendapat kesempatan menerima penghargaan secara langsung dari Presiden Republik Tatarstan, Rustam Minnikhanov.
Dalam pidato singkatnya, Nida tak lupa mengucapkan rasa syukur atas kemenangan yang diraihnya.
“Alhamdulillah perasaannya bersyukur dan berbahagia, tidak bisa terungkapkan dengan kata-kata karena memang perjuangan ini bukan buah hasil dari usaha saya sendiri, tapi merupakan doa dari orang tua dan bu guru, keluarga, santri-santri dan semua masyarakat Trenggalek,” ungkapnya.
Sepulangnya dari kompetisi tersebut, Nida banyak mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Kementerian Agama yang memberikan sebuah bonus secara simbolis oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kanmaruddin Amin.
Tidak hanya itu saja, bahkan, dirinya juga disambut secara langsung oleh Bupati Trenggalek pada hari kepulangan Nida.
Di balik kesuksesan tersebut, tahukah Sobat jika usaha Ning Nida tidak begitu saja diraih. Sebelumnya, perempuan berusia 24 tahun ini sering mengikuti lomba serupa baik di tingkat nasional maupun internasional, saat usianya menginjak usia ke-17 tahun.
Menghafal Al-Quran dari Usia 17 Tahun
Diketahui Nida mulai mendalami ilmu Al-Quran sejak usia 15 tahun. Kala itu perempuan asal Desa Ngadisojo, Kecamatan Durenan ini masih menjadi siswi dari Pesantren Walisongo Cukir di Jombang, Jawa Timur.
Rupanya, kemampuannya dalam menghafal Al-Qurannya selalu ia latih dengan secara berkala mulai dari Juz 1 hingga Juz 30. Metode yang digunakan pun bisa kamu coba, mulai dari menghafal, merangkai angka per angka, ayat per ayat, dan huruf per huruf.
Tidak hanya menghafal dengan semata, Nida juga menghafal isi serta makna dari kitab suci Al-Quran hingga mengkhatamkannya. Memasuki usia ke-17 tahun dirinya mampu menghafal dan mengkhatamkan Al-Quran hanya dalam jangka waktu 1,5 tahun.
Perjalanan Demi Medapatkan Gelar Juara
Begitupula dengan prestasi yang ia raih. Sebelum mengikuti kompetisi internasional, terlebih dahulu Nida mengikuti berbagai ajang lomba menghafal Al-Quran di dalam negeri. Di kesempatan tersebut ia tercatat selalu meraih gelar juara 1 secara berturut-turut dari MTQ 2018-2022.
Di tahun 2016 lalu, dirinya pun pernah mendapatkan juara II pada MTQ 30 juz pada tingkat provinsi yang digelar di Banten dan juara III MTQ 30 juz tingkat provinsi di Papua Barat.
Perihal Nida mengikuti kompetisi tingkat internasional pun, bisa dibilang juga tidak langsung begitu saja. Tetapi dilakukan secara bertahap, dimulai dari dirinya menjadi delegasi Indonesia dalam ajang MTQ tingkat dunia di Jordania hingga akhirnya ia bisa mengikuti kompetisi MHQ di Rusia dan mengungguli para pesaingnya dari berbagai negara.