Deteksi Gigi Berlubang dengan Aplikasi Buatan UGM, Ampuh!

Aplikasi yang bisa membantu masyarakat memeriksakan kesehatan gigi.

Tim riset UGM yang berhasil kembangkan aplikasi untuk deteksi gigi berlubang. Sumber: ugm.ac.id

Selain kesehatan tubuh, kita juga perlu mengecek kesehatan gigi, loh. Ngomong-ngomong soal itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) lagi mengembangkan aplikasi digital untuk deteksi gigi berlubang, Sob. Namanya KLINIKOO Dental Screening.

Aplikasi deteksi gigi berlubang KLINIKOO Dental Screening diciptakan dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan Artificial Intelligence (AI). Meskipun masih dalam versi awal, namun aplikasi ini cukup membantu mendeteksi gigi berlubang melalui foto.

“Kami melakukan riset dengan teknologi computer vision dan machine learning serta mengembangkan algoritma AI yang mampu menganalisis gambar gigi dan mendeteksi keberadaan lubang gigi dari gambar gigi tersebut layaknya dilakukan oleh seorang dokter gigi,” ujar Ketua Tim Riset Fakultas Teknik UGM sekaligus Ketua Prodi Sarjana Teknik Biomedis Fakultas Teknik UGM, Igi Adiyanto pada konferensi persnya, Jumat (23/12).

Selain itu, Igi juga menerangkan bahwa kegunaan aplikasi ini bisa deteksi dini kerusakan gigi secara mandiri alias bisa dilakukan oleh pasien atau calon pasien sebelum memeriksa ke dokter gigi.

Aplikasi KLINIKOO Dental Screening. Sumber: ugm.ac.id

Cara kerjanya adaalah foto gigi berlubangmu terlebih dahulu. Kemudian foto tersebut dianalisis menggunakan kecerdasan buatan yang dikembangkan dalam aplikasi tersebut oleh tim riset.

Ia juga berharap dari aplikasi ini bisa membantu pasien dan masyarakat luas untuk mengetahui permasalahan gigi, terutama soal kerusakan yang terjadi pada gigi sebelum terlanjur parah. Hal ini dilakukan supaya membantu mengatasi masalah tersebut.

“Harapannya sudah diketahui kira-kira kerusakan sudah seberapa parah, dalam hal ini yang dideteksi lubang gigi. Ini bisa jadi acuan ketika mereka mengunjungi dokter gigi. Pada dasarnya ini bisa jadi early warning bagi pasien,” harapnya.

Dapat Dukungan dari Kemdikbudristek

KLINIKOO Dental Screening sebetulnya telah dikembangkan sejak 2021 melalui program Joint Research Internship antara Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) UGM, Toyohashi University of Technology (Jepang), dan KLINIKOO.

Berkat mengikuti program tersebut, mereka sukses membuat prototipe dasar teknologi prediksi masalah gigi berdasarkan foto gigi meskipun dengan akurasi yang terbatas.

Berikutnya mereka juga mendapat dukungan dari Matching Fund Kedaireka 2022 Kemendikbudristek. Riset dan pengembangan yang dilakukan ini lebih detail dan data yang didapat pun tembus hingga 10.000 foto gigi.

Aplikasi Sudah Bisa Digunakan Massal

Untuk yang penasaran dengan aplikasi ini, tenang saja, karena KLINIKOO Dental Screening sudah bisa digunakan oleh masyarakat dengan download melalui tautan ini dan sebentar lagi akan rilis juga di aplikasi Google Play Store.

“Kami mengundang masyarakat turut mencoba aplikasi versi awal ini dan memberikan saran untuk kami terus melakukan perbaikan,” ungkap M. Andy Zacky selaku CEO KLINIKOO.

Adakah Sobat SJ yang sudah mencoba aplikasi deteksi gigi beriubang yang satu ini? Coba ceritakan review versimu, ya, untuk menginspirasi sekitar!

Exit mobile version