Pada tahun 2017 lalu, dunia seolah dihipnotis oleh maha karya seorang desainer asal Indonesia Mayaratih. Tepatnya di acara ajang kecantikan ternama Miss Grand International 2017 yang diselenggarakan di Phu Quoc, Vietnam, kostum megah yang dikenakan oleh Dea Goesti Rizkita berhasil menarik perhatian para juri dan penonton.
Kostum yang dipamerkan pada acara tersebut memiliki tema Ibu Pertiwi atau Motherland: “The Sky is my Father, and The Earth is my Mother” berhasil meraih gelar Best National Costume. Kostum Ibu Pertiwi merupakan bentuk kolaborasi antara Mayaratih Couture dan Morpacho Body Art mampu mengalahkan 77 kontestan lainnya. Busana ini memang dirancang untuk menunjukkan filosofi tentang keberagaman Indonesia yang indah.
Ditulis dari keterangan akun @mayaratihcouture, warna biru pada kostum Ibu Pertiwi menggambarkan kejayaan Indonesia sebagai Negara Maritim. Panca (lima) kristal biru yang terdapat di lingkaran bulan melambangan keharmonisan bangsa Indonesia dalam ideologi Pancasila, sementara Tri (tiga) kristal biru pada hiasan kepala melambangkan kesempurnaan tubuh, dan jiwa. Lima kristal kuning yang menggambarkan generasi muda.
Sayap pada kostum Ibu Pertiwi melambangkan kelembutan, kekuatan, doa, dan nyanyian leluhur sedangkan tulang punggung yang melambangkan Indonesia sebagai “tulang punggung dunia”, dimana kita tahu bahwa Tanah Air diberikan keberkahan oleh Sang Pencipta dengan kekayaan sumber daya alam dan memiliki pengaruh yang cukup besar di peta politik dunia. Sabuk sayap melambangkan kesuburan dan persaudaraan yang erat, dan jari-jari yang berarti kebijaksanaan, keterampilan, dan jiwa yang melindungi masyarakat.
Yang tidak kalah menariknya adalah adanya candi dalam busana tersebut. Candi menjadi gambaran dari tubuh-tubuh masyarakat Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang sosial. Selain candi, lima kain Nusantara juga memiliki arti keberagaman.
Kecintaan Mayaratih kepada dunia desain berawal dari hobi menggambarnya saat masih kecil. Bakatnya tersebut ternyata merupakan warisan dari sang ibu yang berprofesi sebagai desainer. Dilansir dari notif.id, Mayaratih merupakan lulusan terbaik ESMOD tahun 2005 dan selang waktu 4 tahun setelah kelulusannya dirinya mendirikan Mayaratih Couture yang merupakan galeri busana.
Setelah mengenalkan keberagaman Indonesia lewat kostum Ibu Pertiwi, di tahun 2018 desainer Indonesia Mayasari yang terkenal di mancanegara tersebut mengenalkan karya barunya bertema “The Shadow of Wayang Inspired by Indonesian Puppet Show” di acara Osaka Auto Messe 2018.
Kolaborasi antara Mayaratih dan Morpacho ternyata tidak hanya sekali. Keduanya mampu membuat seluruh mata tertuju pada karyanya di acara Miss Universe 2019. Kala itu, Frederika Alexis Cull memakai kostum bertemakan Srikandi dengan sentuhan yang lebih modern dan futuristik.
Selain di ajang kecantikan, karya busana Mayaratih sukses dilirik oleh salah satu tokoh penting di Indonesia, yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok. Ya, dialah desainer asal Indonesia yaitu Mayaratih dipercaya menjadi perancang untuk beskap dan kebaya yang digunakan oleh Ahok dan sang istri, Puput Nastiti Devi.