Unggul tak hanya di faktor keindahan alam, tapi juga kearifan lokal hingga potensi ekonomi membuat Indonesia banyak memiliki desa wisata. Kini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif semakin mengembangkan desa wisata di Indonesia yang berkonsep sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan.
Pariwisata berkelanjutan ringkasnya adalah konsep pariwisata yang memerhatikan dampak terhadap lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi untuk masa kini dan mendatang, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.
Dari ribuan desa wisata yang ada di Indonesia, sudah ada tujuh desa wisata mengusung konsep sustainable tourism. Di mana saja desa-desa tersebut, dan apa saja atraksi seru yang ditawarkan dari desa wisata berkonsep sustainable tourism? Berikut ulasannya.
Desa Pujon Kidul
Desa yang berada 30 km dari pusat Kota Malang ini berada di dataran tinggi dan memiliki lingkungan sejuk yang masih asri. Kegiatan wisata yang bisa dilakukan di Desa Pujon Kidul di antaranya berkutat di pertanian dan peternakan, seperti menanam dan memetik sayuran, hingga memerah susu sapi.
Desa Pentingsari
Desa wisata yang berada di Yogyakarta ini punya prestasi internasional, yaitu masuk dalam 100 besar destinasi berkelanjutan versi Global Green Destinations Days (GGDD). Adapun daya tarik yang ditawarkan ialah kegiatan yang berdampingan dengan alam, seperti membajak sawah, menanam padi, menangkap ikan, dan belajar membuat tempe.
Desa Umbulharjo
Desa ini berhasil menjadi desa berkonsep sustainable tourism berkat peran generasi muda yang kreatif dan inovatif. Salah satu wujudnya membuat tempat budidaya ikan nila. Budidaya ikan nila yang bahkan dilakukan hingga di saluran irigasi nggak hanya berfungsi sebagai ketahanan pangan tapi menjadi daya tarik wisatawan.
Desa Ponggok
Desa yang berada di Klaten, Jawa Tengah ini berciri khas tempat wisata dengan lima sumber mata air, yaitu Umbul Ponggok, Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Kapilaler, dan Umbul Cokro. Di sumber mata air ini wisatawan bisa berenang, snorkeling, latihan menyelam, hingga berswafoto di bawah air. Fakta menariknya, Desa Ponggok menjadi salah satu desa terkaya di Indonesia dengan penghasilan mencapai Rp14 miliar per tahun.
Desa Penglipuran
Sobat mungkin mengenal Desa Penglipuran sebagai desa tebersih di dunia. Yang unik di desa wisata ini berlaku aturan adat desa yang melarang kendaraan bermotor hingga mengatur soal tata ruang Desa Penglipuran, yaitu berkonsep Tri Mandala. Tata ruang adat ini membuat Desa Penglipuran tampak lebih rapi dan tertata.
Desa Kete Kesu
Bergeser ke Sulawesi Selatan, desa khas Toraja ini juga mengusung konsep sustainable tourism dalam kategori pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung. Salah satu budaya yang terkenal di desa Kete Kesu ialah upacara adat rambu solo, dan kuburan di tebing batu yang ditaksir telah berusia 500 tahun.
Kampung Blekok
Keunikan dari desa wisata berlokasi di Situbondo, Jawa Timur ini adalah nggak hanya menjadi rumah penduduk tapi juga rumah bagi berbagai jenis tanaman mangrove dan ribuan burung air. Wisatawan yang berkunjung ke Kampung Blekok dapat ikut serta dalam kegiatan penangkaran, memberi makan burung, hingga merawat burung yang sedang sakit.
Nah, itu dia Sob daftar desa wisata Indonesia yang kini sudah berkonsep sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan. Pastinya nggak hanya disuguhi keindahan alam dan pesona budaya, bahkan ramah lingkungan karena memikirkan dampaknya bagi masa depan. Kamu tertarik berkunjung?