Siapa sangka, seni mural yang dulunya dipandang sebelah mata dan hanya kesenangan pribadi saja, kini bisa berkembang menjadi tombak dalam berbisnis. Inilah yang dilakukan oleh seniman mural yang ikonik dengan tidak pernah menyisipkan tanda tangan sebagai identitas pembuat serta selalu menutup sebagian wajah ketika dipotret.
Ialah Darbotz, sosok seniman jalanan yang telah melegenda di Tanah Air hingga kancah internasional. Karya-karyanya menghiasi berbagai sudut jalanan ibu kota, galeri-galeri, hingga ruang publik.
Berawal dari hobi menuliskan nama gengnya saat duduk di bangku sekolah, ternyata bakat menggambar Darbotz mulai terlihat kala itu. “Pertama kali saya kenalan dengan pylox itu waktu SMA. Saat itu, saya juga suka gambar jadi ya kenapa nggak gambar di tembok aja sekalian,” ujarnya.
Darbotz mulai membuat karakternya di jalanan pada tahun 2004, karakter tersebut terus berkembang serupa dengan dinamika masyarakat. Hari demi hari, sudah banyak tembok di Jakarta yang telah goreskan dengan karyanya yang unik dan khas. Darbotz memiliki signature yang pada akhirnya membuat dirinya terkenal yakni Monster Ball. Karakter ini orisinil miliknya dan dibubuhkan dengan warna hitam putih yang sederhana sekaligus mencuri perhatian. Tak hanya aktif berkarya mural, Darbotz juga mendirikan komunitas terbesar seni jalanan di Indonesia yaitu tembokbomber.com.
Dari seni mural inilah, Darbotz rupanya mulai dilirik oleh industri bisnis. Namun, Darbotz mengaku tidak sembarangan menerima tawaran tersebut. Sebab, dia menyesuaikan ketentuan bisnis tersebut dengan seni dan identitas muralnya.
Dalam perjalanan seninya, Darbotz sempat digandeng oleh desainer internasional yakni Monica Lim untuk memajang karyanya. Dengan label Fame Agenda, salah satu seni jalanan buatan Darbotz mejeng di Melbourne tahun 2014. Tak hanya itu, Darbotz juga sempat memamerkan karyanya di pameran internasional seperti di Mizuma Gallery Singapore, Malaysia, Hongkong, Filipina, Australia, hingga Prancis. Darbotz juga sempat bekerjasama dengan Artotel Jakarta serta pameran seni MiFA (Melbourne Intercultural Fine Art).
Yang lebih membanggakan adalah karya muralnya digandeng oleh brand DC Shoes pada tahun 2017. DC Shoes secara resmi memperkenalkan produk barunya dengan tema street artist Indonesia yang bertajuk DC Shoes X Darbotz.
“Awalnya, desain yang mengangkat konsep Keep Em Dirty ini hanya akan diproduksi dan dipasarkan di Indonesia saja. Namun setelah dipresentasikan ke DC Shoes Amerika Serikat, ternyata mereka menyambut positif desain tersebut. Pihak DC AS tertarik untuk menjualnya secara global,” ujar Yusar Odang, DC Shoes Indonesia Marketing Manager.