Satu lagi fenomena yang muncul di bulan Juni ini adalah titik balik Matahari musim panas atau dinamakan dengan Fenomena Solstis. Menurut informasi yang beredar fenomena tersebut jatuh pada 20-21 Juni 2023, Sob. Kira-kira apa dampak fenomena Solstis?
Solstis diambil dari bahasa latin, yaitu Solstitium. “Sol” artinya Matahari, dan “Stitium” yang berarti tempat atau singgah. Berdasarkan definisinya, Solstis diartikan sebagai peristiwa saat Matahari mencapai titik tertinggi atau terendah di langit pada tahun-tahun tertentu.
Jadi, fenomena ini bisa diartikan juga sebagai titik balik Matahari. Di mana ketika fenomena ini terjadi, Matahari akan berada di titik terjauhnya baik dari utara atau selatan khatulistiwa.
Periode Fenomena Solstis terjadi 2 kali selama setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember. Lantas apa perbedaannya?
Fenomena Solstis Juni
Dilansir Space via CNN Indonesia, Solstis pada bulan Juni menandakan sebagai datangnya awal musim panas. Di mana pada Bumi bagian utara sedang merasakan musim panas, sedangkan di belahan Bumi bagian selatan sedang berlangsung musim dingin.
Fenomena Solstis Desember
Solstis bulan Desember merupakan titik balik Matahari di mana posisi Matahari berada di paling selatan Bumi pada siang hari. Fenomena ini dikenal sebagai ‘winter solstice’. Di mana Bumi bagian utara akan mengalami musim dingin, sedangkan di belahan Bumi bagian selatan sedang mengalami musim panas.
Dampak Fenomena Solstis
Saat fenomena ini terjadi, dampak yang akan timbul dalam kehidupan sehari-hari adalah terjadinya pergantian musim. Ini akan lebih terasa apabila untuk negara-negara subtropis dan berlintang tinggi.
Pada bulan Juni penduduk Bumi bagian utara akan bermusim panas di mana siang hari terasa lebih panjang dan malam menjadi lebih pendek. Sedangkan pada malam harinya hanya akan berlangsung selama delapan jam. Begitupun di bagian selatan Bumi kebalikan dari utara.
Salah satu yang menjadi penyebab dari fenomena ini karena titik balik Matahari dan ekuinoks (equinox) sebagai sebuah penanda musim. Selain itu, Solstis juga disebabkan oleh kemiringan sumbu Bumi sebesar 23,5 derajat terhadap orbitnya yang mengelilingi Matahari.
Sedangkan, yang sering terjadi jika Solstis pada bulan Desember adalah di bagian Bumi paling Selatan durasi waktu siang hari akan lebih lama. Demikian pula di bagian utara Bumi adalah kebalikan yang sedang terjadi di bagian selatan Bumi.
Jadi, itulah dampak dari Fenomena Solstis sebagai pertanda pergantian musim di kedua kutub di Bumi. Berdasarkan jadwalnya, Solstis bulan Juni 2023 akan terjadi pukul 22.57.29 WITA. Pada Desember 2023 mendatang Solstis akan muncul pukul 11.27.23 WITA.