Jika kamu melihat peta dunia yang dirilis oleh World Atlas, kamu akan melihat sebuah lintasan gunung berapi atau wilayah cincin api Pasifik (The Pacific Ring of Fire) yang melewati beberapa negara mulai dari benua Amerika, Eropa dan Asia.
Dari beberapa negara tersebut, terdapat negara Indonesia yang menjadi salah satu negara Asia yang paling banyak memiliki gunung berapi.Hal ini juga dipertegas dengan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia.
Tercatat dari ke-139 gunung api tersebut, terdapat 123 gunung dengan status tidak aktif dan 69 gunung masih aktif. Gunung-gunung api tiap harinya dipantau langsung oleh Pusat Vulkanologi dan MItigasi Bencana Geologi. Di mana jumlah gunung api tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, yakni Tipe A, Tipe B dan Tipe C.
Untuk gunung api Tipe A yang banyak mendominasi beberapa daerah ini merupakan gunung yang memiliki letusan sejarah sejak 1600 Masehi, salah satu contohnya adalah Gunung Krakatau. Untuk gunung api Tipe B, tercatat sebanyak 30 gunung, di mana aktifitas gunung ini tidak terlalu aktif, seperti Gunung Lawu, Gunung Ungaran dan Gunung Sinabung yang berada di Jawa Tengah.
Sedangkan untuk gunung api Tipe C terdapat kurang lebih 21 gunung, salah satu yang terkenal adalah Kawah Kamojang, sebuah pusat sumber panas bumi di Jawa Barat.
Tentu saja, jika gunung-gunung yang ada di Indonesia ini melakukan aktivitas akan menimbulkan dampak buruk bagi bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya. Tetapi hasil dari aktivitas gunung api memiliki dampak yang baik untuk masyarakat.
Lalu, apa saja dampak baik dari gunung berapi di Indonesia?
Menyuburkan Tanah
Ya, hasil aktivitas gunung api atau abu vulkanik yang dikeluarkan gunung api memiliki kandungan unsur hara tanaman. Di mana hal tersebut dapat menyuburkan tanah pertanian.
Menyegarkan Suhu Udara
Gunung api yang memiliki tinggi yang menjulang, telah diteliti dapat membuat wilayah di sekitar gunung tersebut menjadi segar. Pasalnya, wilayah gunung dapat membuat terjadinya hujan orografis, hujan ini hanya terjadi di daerah pegunungan. Hujan Orografis terjadi karena udara di sekitar pegunungan mengandung uap air yang bergerak naik ke atas gunung, sehingga menyebabkan penurunan suhu dan terkondensasi. Hasil dari naiknya suhu yang rendah ke pegunungan menyebabkan hujan berhadapan dengan angin yang menyebabkan suhu menjadi segar dan bersih.
Menghasilkan Air Bersih
Air hujan di gunung api, juga dapat menambah cadangan air bersih, dan menambah cadangan air minum untuk makhluk hidup yang tinggal di daerah pegunungan serta menyegarkan segala jenis tanaman.
Menjadi Sumber Energi
Panas bumi yang dihasilkan oleh vulkano bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik. Hal ini telah diuji di wilayah Gunung Kamojang, Jawa Barat yang memiliki cadangan energi panas bumi sebesar 40 persen atau sekitar 20.000 megawatt. Jumlah tersebut merupakan, sumber energi dari panas bumi terbesar di dunia.
Tempat Pariwisata
Dengan berada di dataran tinggi, udara yang sejuk, serta pemandangan alam yang indah tentu saja kawasan gunung api bisa dimanfaatkan sebagai tempat pariwisata yang cocok untuk menghilangkan penat. Tetapi wajib diketahui, saat berada di tempat wisata, kamu harus menjaga lingkungan tersebut agar tetap alami, sehingga tidak merusak alam di sekitarnya.
Dari poin-poin di atas, kira-kira apalagi yang bisa dihasilkan dari aktivitas gunung berapi di Indonesia yang bisa dimanfaatkan dengan baik? Coba kamu beri komen di kolom komentar.