5 Cara Penerapan Crowd Control Event, Mitigasi yang Penting!

Apalagi pasca pandemi COVID-19 kini banyak acara terlaksana, kudu dipelajari, nih!

Crowd Control Event

Ilustrasi kemeriahan pada sebuah acara. Foto: Pexels.com/Vitalina.

Bak ‘balas dendam’ karena selama dua tahun belakangan tak bisa mengadakan acara gegara pandemi COVID-19, wajar jika pada akhirnya banyak event di berbagai negara mulai bermunculan sebagai bentuk relaksasi dari stres. Mulai dari festival budaya, olahraga, musik, kuliner hingga momentum seperti halloween.

Adanya kebutuhan akan relaksasi tersebut kemudian dimanfaatkan menjadi peluang ‘gurih’ bagi penyelenggara pertunjukkan. Alih-alih mendulang cuan, ada hal yang tak kalah penting dari sekadar lokasi acara dan line-up guest star. Hal yang menjadi prioritas untuk dipertimbangkan dalam mengadakan event adalah crowd control yang berkaitan dengan keselamatan, Sob. 

Semakin besar acara, maka otomatis tingkat risiko juga makin tinggi karena pengunjung banyak. Oleh sebab itu, demi kenyamanan, keamanan, dan perlindungan dari pengunjung, perlu dilakukan crowd control sebagai upaya mitigasi, Sob. 

FYI, crowd control sendiri merupakan metode yang digunakan untuk mengendalikan kerumunan orang untuk mencegah terjadinya kerusuhan dan kekacauan lainnya. Dalam pengelolaan acara besar seperti festival, selain panitia, pihak keamanan dari kepolisian juga dikerahkan untuk menekan risiko terjadinya kericuhan dan dampak berkelanjutan. 

Jika Sobat SJ berencana bikin acara besar, jangan lupa terapkan crowd control di bawah ini agar festival yang kamu helat berjalan lancar, ya!

1. Perlengkapan Keamanan di Area Acara

Agar acara senantiasa kondusif, crowd control dapat diterapkan dengan bantuan perlengkapan barikade, ropes lines, dan sebagainya. Perlengkapan ini bakal membantu peserta acara untuk tertib pada bagiannya. 

via GIPHY

2. Pastikan Panitia Paham Job Desk-nya

Nggak semua panitia maupun volunteer paham venue acara atau bahkan konsep acara. Pastikan penanggung jawab di acara kamu memberikan instruksi atau informasi yang jelas untuk memudahkan seluruh panitia, volunteer hingga pengunjung menuju lokasi yang hendak dituju. 

via GIPHY

Contohnya saja seperti penyediaan tanda proses check in tiket, jalur menuju main location bahkan lokasi toilet atau wilayah khusus difabel, misalnya. Jangan sampai pengunjung jadi menumpuk di suatu lokasi karena tersesat dan menimbulkan kerumunan yang tidak nyaman. 

3. Buat Manajemen Antrean yang Baik

Menunggu antrean tentu bikin sebal, apalagi jika melihat antrean tersebut mengular dan membuat sesak. Sebagai panitia, kamu harus menghindari hal ini sebaik mungkin agar antrean tidak semrawut. 

via GIPHY

Misal, membuat antrean menjadi beberapa jenis. Untuk tiket VVIP, VIP, tiket general, atau berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan agar tidak menimbulkan risiko pelecehan seksual. 

4. Memasang Barikade di Lokasi yang Tepat

Barikade pada sebuah acara, khususnya festival, amatlah penting, Sob! Fungsinya untuk mengendalikan pergerakan massa agar tidak brutal ‘merangsek’ ke berbagai lokasi tanpa izin. Pasang barikade pada bagian depan, tengah, dan sisi lain yang diperlukan, ya, Sobat. 

via GIPHY

Jenis barikade pun beragam dengan fungsi berbeda. Pagar untuk outdoor dengan alas rerumputan misalnya, akan berbeda dengan barikade untuk outdoor dengan alas lebih solid atau keras. 

5. Jaga Selalu Komunikasi Sepanjang Acara

Selain melakukan pengendalian melalui berbagai perlengkapan, komunikasi juga memiliki peran penting, Sob! Pastikan komunikasi antar panitia dan volunteer berjalan dengan baik di sepanjang acara, ya, Sobat. Baik sebelum, sedang berjalannya acara hingga pasca acara. 

via GIPHY

Jika ada perubahan jadwal, misalnya, koordinasikan dengan pihak panitia yang berkaitan agar acara kamu bejalan dengan lancar tanpa ada salah paham. Sebab, salah sedikit saja, acara kamu bisa berisiko gagal. 

Hal ini juga diamini oleh Christina, Lektor Kepala, Dosen, dan Penelitia Bidang MICE Politeknik Negeri Jakarta, yang memaparkan kalau setiap event punya titik keramaian tersendiri. 

Oleh sebab itu, lima elemen yang harus dilakukan dalam menangani keramaian adalah mengidentifikasi jenis kegiatan, melakukan komunikasi dengan pihak terkait tentang kebutuhan sumber daya penanganan keramaian, memonitor pelaksanaan kegiatan, melakukan tindakan sesuai dengan kewenangan, dan evaluasi. 

Yap, menyamakan persepsi tentang keamanan dan kemeriahan acara memang tidak akan ada habisnya. Namun keduanya sama-sama penting, Sob. Sebuah acara penting untuk diramaikan, namun jangan lupa juga untuk mengindahkan keamanannya, ya.

Jangan sampai acara yang kamu adakan nantinya memakan korban jiwa atau keributan. Jangan lagi ada musibah seperti di Kanjuruhan Malang 2022 yang menewaskan 132 orang, Itaewon Korea pada perayaan Halloween 2022 yang memakan korban 154 tewas, maupun tragedi Asia Afrika Cultural Center (AACC) pada 2008 yang menewaskan 11 orang tiada. 

Cukup sudah musibah tersebut, kesedihan mereka adalah kesedihan kita bersama. Duka dan simpati untuk para korban, Sob. Oleh sebab itu, mari prioritaskan crowd control ke depannya jika berencana membuat acara, ya.

Exit mobile version