Kalau ngomongin soal cokelat, Indonesia bisa dibilang menjadi salah satu negara produsen cokelat terbesar di dunia, Sob. Buktinya industri pengolahan cokelat lokal masuk ke dalam jajaran 3 terbesar di dunia setelah Belanda dan Pantai Gading. Salah satu produk lokal yang mulai hype di masyarakat adalah cokelat Sulamina. Pernah mendengar namanya?
Cokelat Sulamina merupakan komoditas lokal yang produksinya berasal dari Desa Wainin, Kecamatan Sanana Utara, Kepulauan Sula, Maluku Utara. Produk cokelat rumahan ini, sekarang namanya mulai populer dan diminati oleh masyarakat Tanah Air, baik dari penduduk lokal, maupun orang-orang di luar Kepulauan Sula.
Apa Keunikan dari Cokelat Ini?
Sama seperti kebanyakan produk cokelat pada umumnya, cokelat Sulamina ini memiliki banyak rasa. Eits, tapi soal rasa, cokelat ini punya berbagai macam varian yang unik dan berbeda daripada lainnya. Industri cokelat yang berdiri sejak tahun 2017 ini memiliki varian rasa mulai dari pala, kenari, dan kelapa.
“Varian rasanya itu lebih banyak kami pakai dari bahan-bahan yang khas dan menonjol dari sini (Kepulauan Sula) seperti pala, kenari, dan kelapa,” tutur Linda, salah satu pengusaha cokelat Sulamina di Maluku Utara. dalam wawancara sebagaimana dilansir Kompas, September tahun lalu.
Bahan Baku Cokelat yang Berasal dari Petani Lokal
Menariknya lagi, keseluruhan bahan dasar produksi cokelat di Maluku Utara ini menggunakan kakao berkualitas yang berasal dari petani lokal Kepulauan Sula, Sob. Begitupun dengan varian rasa cokelatnya yang lebih banyak memakai rempah-rempah dari petani lokal juga tentunya.
Berkat produksi cokelat yang bekerja sama dengan petani lokal hal ini menjadi salah satu tujuan untuk memberdayakan dan lebih menonjolkan komoditas unggulan dari daerah Maluku Utara.
“Bahan bakunya kami ambil dari petani lokal di Maluku Utara, seperti bekerja sama dengan petani lokal supaya meningkatkan keinginan mereka punya kakao sendiri,” ucap Linda.
Dengan bahan baku yang khas dan autentik menjadikan cokelat Sulamina punya cita rasa yang dominannya berasal dari kakao daripada produk cokelat yang lainnya.
Kerennya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf RI) Sandiaga Uno ikut memperkenalkan produk tersebut, loh, Sob. Hingga saat ini cokelat produksi Maluku Utara sudah aktif pasarkan produknya di media sosial seperti Instagram @.cokelatsulamina dan e-commerce Tokopedia.
Berhasil Tembus ke Pasar Internasional
Di samping itu, meskipun sebagai cokelat ini masih berjenis UMKM, namun jangan salah, Sob, produknya sudah tembus ke pasar internasional, loh. Iya, ekspornya sudah sampai ke benua Eropa, khususnya di Inggris. Bahkan kabarnya produk cokelat lokal dari Indonesia ini sangat digemari oleh konsumen dari Eropa.
Linda selaku pemilik usaha cokelat dari Maluku Utara menyebutkan bahwa ekspor produknya berupa cokelat batangan ke Inggris sebanyak tiga kali. Hebat banget, kan, Sob?
“Ekspor tahun 2022 sebanyak 2 kali dan terakhir pada 21 Januari 2023 kemarin. Total semuanya kurang lebih 1.500 lebih batang cokelat yang diekspor,” ungkapnya sebagaimana dikutip RRI.
Tentunya proses ekspor produk cokelat batangan dilakukan melalui PT Alam Bumi Enterprises. Dengan keberhasilan dari ekspor ini membuktikan bahwa hasil bumi Maluku Utara sangat berpotensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Ekspor di awal tahun 2023 ini diharapkan dapat memacu peningkatan ekspor cokelat batangan maupun komoditas pertanian lainnya yang berasal dari Maluku Utara sehingga dapat merambah ke berbagai belahan negara di dunia,” ujar Tasrif selaku Kepala Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Ternate.