Siapa yang sering nongkrong di kedai kopi ramah lingkungan alias kedai Kopi Nako Daur Baur yang berlokasi di Senayan Park, Jakarta? Aspek ramah lingkungan nggak cuma diaplikasikan Kedai Kopi Nako Daur Baur di desain bangunan, namun juga lewat kegiatan kampanye positif tentang lingkungan setiap bulannya yaitu Circular Day.
Sama dengan Circular Day pada November lalu yang dihadiri Sampaijauh.com, di Circular Day pada c, Kedai Kopi Nako kembali mengusung tema keberlanjutan.
Adapun kegiatan seru yang ada dalam Circular Day kemarin adalah workshop membuat pot kaktus dari bahan lighweight concrete dengan bantuan bekas cup kopi Kedai Nako. Talkshow tentang “How to Start Sustainability Business” dengan mengundang Bonny Andrew dari Kabau dan Sabrina dari Recycling Village, showcase barang-barang ciamik dari Kabau, Popsiklus, KindByKami serta Recycling Village serta acara hiburan yang dimeriahkan Psychloop, Mother Fader dan Deva turut dihadirkan.
Acara workshop membuat pot kaktus dari bahan lighweight concrete ini dipandu oleh pihak Kick Your Butt yang sebelumnya bekerja sama dengan kedai Kopi Nako Daur Baur untuk mengolah sampah putung rokok jadi barang berfungsi lainnya, salah satunya adalah jam.
Nah, kali ini Kick Your Butt mengajarkan para peserta workshop cara membuat wadah dari bahan lightweight concrete, salah satunya adukan semen dan dengan alat bantu cetak dari gelas Kopi Nako. Sebenarnya wadah ini nggak hanya untuk pot kaktus namun juga bisa dijadikan wadah lainnya seperti asbak.
“Untuk semen sendiri, kita biasa mencetak pake silikon. Namun karena silikon mahal, dan di sini ada peluang untuk menggunakan gelas cup sisa Nako, kita bisa pake buat cetakan,” ujar mentor dari Kick Your Butt.
Di tahap cactus pot molding, mulanya peserta akan memotong-motong gelas Kopi Nako dengan berbagai ukuran, sesuai dengan tinggi wadah yang ingin dibuat. Oh ya, ada dua jenis potongan gelas yang harus dibuat yaitu core dan cavity. Core untuk membentuk bagian dalam wadah dan cavity untuk bagian luarnya.
Nah, selesai membuat cetakan core dan cavity dari gelas Kopi Nako, peserta diberikan adukan semen dan pewarna yang bebas digunakan sesuai dengan kreativitas. Setelah memasukan adonan perlahan demi perlahan ke cetakan, tinggal tunggu paling lama 24 jam agar cetakan semennya kuat.
Tema keberlanjutan, nggak hanya di acara workshop yang mengajarkan kita bahwa bekas cup Kopi Nako bisa digunakan sebagai alat untuk membuat barang ciamik, lho, Sobat. Kedai Kopi nako juga menghadirkan orang-orang yang berpengalaman dalam mengolah barang bekas pakai jadi barang baru yang bernilai.
Ada dua pembicara di acara Circular Day Kedai Kopi Nako Daur Baur (2/12) kemarin. Yang pertama Bonny Andrew dari Kabau. Sebelumnya Sampaijauh.com pernah membahas 2 pemuda, Reynanto Akhmad Aditya dan Bonny Andrew, yang berhasil mengolah sampah papan luncur jadi aksesoris keren termasuk kacamata. Produk Kabau ini telah dijual hingga ke luar negeri, Sob, mulai dari Malaysia, Jepang, Australia, Swiss hingga Amerika Serikat.
Pembicara kedua ialah Sabrina dari Recycling Village. FYI, Sob, Recycling Village ini adalah komunitas yang bergerak dalam bidang daur ulang sampah plastik rumah tangga yang didirikan pada 2021 berbasis di Desa Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Keduanya berhasil melihat peluang dari barang bekas pakai, Kabau dengan limbah papan skateboard dan recyling dengan sampah kantong kresek. Sebenarnya kita melihat ada problem, dari problem dulu, terus kita lihat ada opprtunity,” ujar Sabrina dari Recycling Village.
Problem yang dimaksudkan Sabrina ialah masih maraknya penggunaan sampah plastik khususnya di daerahnya yaitu Lampung, Terlebih muncul problem lainnya saat itu yaitu ibu-ibu yang kehilangan pekerjaan karena Covid-19, “Kebetulan, kita tahu cara mengolah sampah dan juga ada sumber daya.”
Tentunya dalam menjalankan bisnis keberlanjutan alias dari barang bekas pakai diolah menjadi barang baru, terkadang ada kendala yang dijumpai. Salah satunya seperti menggerakkan orang-orang untuk ikut mengumpulkan barang bekas dan tak begitu saja dibuang.
Kalau Sobat mau lihat hasil produk dari Kabau maupun Recycling Village, bisa banget, lho, ceki-ceki Instagram mereka di @kabau_id dan @recylingvillage. Kalau mau nyobain kegiatan seru membuat olahan barang hingga bertemu pakar pakar di bidang sustainable-design, art, dan lain-lain, ikutan deh acara ‘Circular Day Kedai Kopi Nako Daur Baur’. Acaranya gratis, Sob!