Kabar dari bidang pendidikan selalu mengejutkan. Baru-baru ini tercatat, seorang siswa kelas 6 SD bernama Anya Prameswari Firmansyah jadi peraih 18 medali di ajang olimpiade matematika internasional.
Anya mengoleksi 18 medali berprestasi itu selama 3 tahun belakangan dari setiap kompetisi hitung-menghitung. Kedelapan belas medali didapatkannya dari sejumlah olimpiade matematika internasional, seperti Japan International Science and Mathematics Olympiads (JISMO) dan Singapore and Asian School Math Olympiad (SASMO). Anya juga mengikuti Singapore International Math Olympiad Challenge (SIMOC), American Mathematics Olympiads (AMO), Singapore Math Competition, dan VANDA (International Science and Math Competition).
Pada masing-masing kompetisi yang diikutinya, Anya mendapatkan beragam medali, dari emas, perunggu, ruby, emerald, diamond, hingga segudang sertifikat.
Tertarik Matematika Sejak Kelas 3 SD
Sebetulnya sejak awal Anya bukan tipikal orang yang suka matematika. Namun saat naik ke bangku kelas 3 SD, dia mulai memiliki ketertarikan pada pelajaran hitung-menghitung tersebut.
Dari situ perlahan Anya mulai mengembangkan minatnya dengan mencoba mengikutsertakan diri dalam berbagai ajang olimpiade matematika. Meskipun saat pertama kali mengikuti kompetisi matematika sempat gagal, ia tetap gigih berlatih matematika untuk mengasah tantangan dalam dirinya.
Saat berlatih mengerjakan soal-soal, Anya tak sendiri karena ada sang ibu yang turut menemani. Mita, ibunda Anya, sangat mendukung penuh minat putrinya. Karena itu, Mita ikut menemani Anya selain orang tua dan mentor.
Dalam sehari, Anya mampu mengerjakan soal hingga 5 nomor. Walaupun awalnya mengaku sangat sulit dilakukan, lama-kelamaan dia jadi mengerti pola dan cara kerja soal olimpiade dengan baik.
“Latihan aku itu nggak ada jamnya, kadang 5 menit, 10 menit, atau 1 jam. Tapi yang pasti itu, aku mengerjakan lima soal setiap hari, soalnya itu dari soal-soal olimpiade. Aku memiliki mentor matematika juga karena soal olimpiade itu susah banget,” tutur Anya.
Menurutnya setiap soal olimpiade matematika internasional punya pola dan tipe berbeda dari soal matematika biasanya. Maka untuk mempermudah Anya, ketika latihan mentor akan memberikan langkah-langkah dan tips untuk menjawab beragam jenis soal.
Anya juga bercerita, karena semakin banyak mengikuti kompetisi, kini fokusnya bukan lagi untuk medali, melainkan ingin memiliki banyak teman baru dari berbagai kompetisi yang pernah diikuti.
“Aku paling suka Global Final, soalnya banyak ketemu teman baru. Terus di sana, kompetisi itu all day. Aku mau ikut terus kompetisi matematika internasional untuk ketemu teman-teman di luar sana, tidak hanya di Indonesia,” katanya.
Bercita-cita Jadi Psikiater
Meskipun masih duduk di bangku sekkolah dasar, Anya sudah memiliki cita-cita mulia. Pada masa depan Anya ingin menjadi seorang psikiater, loh. Katanya, dia ingin menolong banyak orang yang seringkali masih menutupi luka batinnya.
“Aku ingin jadi psikiater karena kalau jadi psikiater itu kita mengobati yang tidak kelihatan. Banyak orang yang suka menutupi (luka) kadang-kadang, and they need help, cuma nggak mau bilang. Kadang malu,” ucap Anya.
Keren banget, bukan? Meskipun Anya Prameswari Firmansyah masih muda, dia mencetak prestasi sebagai siswa SD peraih 18 medali, loh. Semoga ke depannya Anya bisa terus meraih prestasi baru yang gemilang, ya.