CEO OpenAI sekaligus pencipta ChatGPT, Sam Altman datang ke Indonesia pada Rabu (14/5). Dalam kunjungannya ke Indonesia ini, Altman memberikan pemahaman soal teknologi kecerdasan buatan. Selain itu Sam juga menjelaskan peran ChatGPT di dunia pendidikan.
Dunia pendidikan memang sudah semestinya beradaptasi dengan kemajuan teknologi di masa kini. Namun, di balik itu, pada kenyataannya justru sekarang banyak guru di bidang pendidikan yang khawatir akan perkembangan teknologi, terutama dengan adanya AI.
Para guru di Indonesia takut peran guru perlahan akan tergantikan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Hal ini pun dikatakan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim saat melayangkan pertanyaan kepada Sam Altman mengenai peran AI bagi dunia pendidikan.
“Teknologi ini membuat guru-guru ketakutan karena penilaian kuantitas dan kualitas dalam proses belajar-mengajar akan tertantang dengan kehadiran teknologi ini. Sistem pendidikan memang perlu beradaptasi, tetapi bagaimana tanggapan Anda?” tanya Nadiem.
Mengenai hal tersebut, Sam Altman menjawab, pastinya dunia pendidikan akan berubah secara drastis. Setiap kali ada perubahan di dunia pendidikan, saat itu pula banyak orang-orang yang merasa khawatir.
“Edukasi tentu akan berubah secara dramatis mengikuti perkembangan teknologi. Itu terjadi beberapa kali sebelumnya dalam sejarah pendidikan,” ujar Sam ketika menghadiri acara “Conversation with Sam Altman” yang digelar di KORIKA dan GDP Venture di Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Ia menjelaskan justru dengan kemunculan teknologi AI seperti ChatGPT, misalnya, di dunia pendidikan bisa memiliki peran memberikan kemudahan kepada murid dalam proses belajar mengajar.
Hal ini sama seperti murid atau mahasiswa di level tertentu yang merasa terbantu dengan kehadiran kalkulator untuk mempercepat perhitungan atau mesin pencari Google dalam yang membantu dalam melakukan riset.
Lebih lanjut, seharusnya teknologi dapat dimanfaatkan guna meningkatkan kemampuan, kreativitas, dan potensi pada manusia untuk menciptakan sesuatu hal positif yang memiliki dampak, lebih kuat, dan lebih berharga.
Terkhusus seperti teknologi ChatGPT. Sam mengatakan teknologi tersebut bisa memengaruhi pengajaran di sekolah terhadap pengembangan proses berpikir belajar siswa.
“Saat ChatGPT pertama kali hadir di AS, guru dan sekolah mulai membatasi (hal itu). Namun, setelah itu, mereka menyadari bahwa mereka membuat kesalahan. Kita bakal (mengadopsi ini) dalam proses mengajar,” tutur Sam, seperti dikutip Kumparan.
Di akhir, pencipta ChatGPT ini menuturkan bahwa penerapan teknologi di berbagai sektor kehidupan manusia adalah salah satu cara untuk membuat kemajuan dan melahirkan kemampuan yang lebih baru dan terbaik.
“Ini adalah cara umat manusia mengalami kemajuan. Kita memberikan alat yang baik, membangun di atas alat-alat sebelumnya, berkontribusi pada infrastruktur sosial dan orang-orang akan menghadirkan kejutan terutama dalam hal kemampuan yang lebih baik dari yang kita perkirakan,” tutup Sam.