Sudah lama Indonesia dikenal dengan negara penghasil rempah-rempah. Terutama cengkih yang berada di daerah Maluku Utara, tepatnya di wilayah Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo. Cengkih juga salah satu rempah yang sempat dijadikan untuk bahan pengobatan di dunia.
Cengkih juga bernama latin Syzygium Aromaticum. Jenis rempah yang satu ini memang banyak yang diburu. Hal tersebut karena cengkih sangat berguna untuk kepentingan ekonomi hingga kesehatan. Apalagi pada saat kedua rempah seperti cengkih dan pala yang kerap dijadikan bahan untuk pengobatan di seluruh dunia.
Dahulu banyak para pedagang yang rela membawa tekstil, beras, perhiasan, dan kebutuhan hidup lainnya untuk ditukarkan dengan rempah-rempah.
Budidaya cengkih telah ada di Indonesia sejak tahun 1450. Bahkan, dahulu para pedagang dari berbagai daerah hingga negara seperti Cina, Melayu, Jawa, Arab, Persia, Gujurat, dan Eropa rela menyambangi ke Maluku Utara.
Di sisi lain, Sejarawan Universitas Khairun (Unkhair) Ternate Irfan Ahmad mengatakan bahwa dahulu bangsa Cina lebih dulu datang ke Maluku Utara hingga menyembunyikan jalur rempah tersebut.
“Iya benar (rempah untuk pengobatan) bahkan sampai Timur Tengah dan Cina. Ini berlangsung cukup lama, hanya saja jalan menuju Maluku (Utara) disembunyikan oleh saudagar Cina,” ujar Irfan.
Irfan juga menyebutkan bahwa dalam sejarah rempah, bahan-bahan sejenis cengkih dan pala juga sering digunakan sebagai terapi hingga obat untuk menyembuhkan penyakit.
Seiring berjalannya waktu, cengkih pun turut mengalami perkembangan. Menurut sejarah, selain dipakai untuk para tabib, cengkih juga digunakan untuk aromaterapi dan mengobati sakit gigi.
Bukan hanya untuk kesehatan saja, bahkan di Arab dan Eropa cengkih juga digunakan sebagai pengawet makanan dan bumbu masak. Serta, konon, dahulu mumi Fir’aun juga diperkirakan menggunakan rempah-rempah asal Nusantara, yang di dalamnya terdapat cengkih dan merica.
Saking berhaganya, sampai-sampai pernah pada sekitar abad ke-15 harga cengkih per 1 kilogramnya sama dengan harga 7 gram emas. Jika dahulu cengkih memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, kini menjadi bahan yang paling penting bagi industri kuliner.