Akar wangi merupakan jenis tanaman yang biasanya sering dimanfaatkan oleh industri kecantikan sebagai bahan dasar pembuatan sabun, parfum, obat kumur, dan minyak pijat. Tanaman ini tumbuh di beberapa negara, yakni Haiti, Jamaika, dan Indonesia.
Dilansir dari laman Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, akar wangi dapat tumbuh di daerah tanah berpasir atau abu vulkanik. Tanaman ini akan tumbuh pada ketinggian 300-2.000 mdpl. Namun, tahukah kamu, di balik menjadi bahan utama pada sebuah industri kecantikan, akar wangi juga bisa sebagai tanaman yang bermanfaat untuk pelestarian lingkungan.
Adapun peran akar wangi bagi lingkungan ini tidak lepas dari penangkarannya yang unik menarik. Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, akar wangi bermanfaat untuk konvservasi lahan pertambangan, pencegahan erosi lereng, mencegah ternjadinya abrasi pantai, dan stabilisasi tebing melalui teknologi vertiver grass technology (VGT) atau vertiver system (VS).
Sejauh ini, lebih dari 100 negara yang telah menggunakan tumbuhan ini untul konservasi air dan tanah, stabilitas infrastruktur, pengendalian polusi, pengolahan air limbah, mitigasi, dan rehabilitas. Selain itu akar wangi juga bisa untuk pengendalian sedimen, pencegahan kerusakan akibat badai, dan lain sebagainya.
Tanaman satu ini memiliki akar serabut yang lurus dan akar yang bisa menjangkau kedalaman tanah. Bahkan pada usia setahun, akar dari tanaman ini bisa menembus hingga kedalaman 3-4 meter dengan ketebalan akar 15 cm.
Hal ini pun sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Menurutnya tanaman ini diibaratkan sebagai perawat. Artinya ia mampu merawat tanah yang sakit di beberapa daerah yang rawan longsor alibat dari pengikisan air dan angin.
Maka dari itu tanaman ini cocok ditanam di area lereng bebukitan. Sebab dengan akarnya yang menembus jauh ke dalam tanah, maka tanaman ini menjadi sangat kuat, stabil.