Para penikmat fenomena antariksa, bersiaplah Anda akan berkesempatan melihat gerhana bulan total berwarna merah atau super blood moon pada 26 Mei 2021. Hal ini diungkapkan umumkan oleh Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono pada Jum’at (21/5/2021).
Rahmat Triyono mengatakan, peristiwa gerhana bulan total berwarna merah merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
“Hal ini terjadi Bulan berada di umbra Bumi, yang berakibat, saat puncak gerhana bulan total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah, terkenal dengan istilah Blood Moon,” ujar Rahmat Triyono.
Kemungkinan, yang paling ditunggu-tunggu para penikmat langit adalah saat mencapai puncak gerhana total, bulan juga akan terlihat sangat besar layaknya supermoon. Penampakan bulan yang besar tersebut dikarenakan saat terjadi gerhana posisi bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi (Perigee).
Sedangkan menurut astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, diperkirakan gerhana bulan total akan terjadi pada pukul 14.48 WIB dan berakhir pada 20.50 WIB pada Rabu (26/5/2021) bersamaan dengan bulan purnama perigean.
Untuk totalitas gerhana diperhitungkan hanya akan terjadi selama 5 menit yakni pukul 18.11 WIB hingga 18.26 WIB.
“Secara teoritis gerhana bulan dapat diamati dari seluruh Indonesia bersamaan dengan Bulan mulai terbit di langit timur,” jelas Marufin.
Gerhana Bulan Total ini dapat disaksikan jika kondisi cuaca cerah-berawan dan dapat dilihat tanpa menggunakan kaca mata pelindung atau dalam arti bisa dilihat dengan mata telanjang.